Wilayah Pengembangan Sektor Jasa Perdagangan, Industri Manufaktur, Pendidikan dan Budaya

Camat Gunung Puyuh, Fajar Rajasa berserta pegawai Kecamatan Gunung Puyuh memamerkan mesin SIKALEM setelah selesai melakukan apel pagi, pada hari Senin (14/01).

RADARSUKABUMI.com – Luas wilayah Kecamatan Gunung Puyuh mencapai 554,57 Ha dengan jumlah penduduk cukup padat, yakni  sebanyak 44.943 jiwa dengan 13.142 kepala keluarga. Kecamatan Gunung Puyuh memiliki 51 RW dan 214 RT. Kecamatan Gunung Puyuh berpotensi pada pengembangan sektor jasa perdagangan, industri manufaktur, pendidikan dan budaya.

Laporan Hiti Robiah

Bacaan Lainnya

Terdapat empat kelurahan di Kecamatan Gunung Puyuh yakni Kelurahan Gunung puyuh, Kelurahan Karamat, Kelurahan Karang Tengah dan Kelurahan Sriwedari. Batas wilayah dari Kecamatan Gunung Puyuh sebelah baratnya dengan Kecamatan  Cisaat Kabupaten Sukabumi dan sebelah timurnya berbatasan dengan Kecamatan Cikole, sebelah utaranya adalah Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan Kecamatan Warudoyong.

Kecamatan Gunung Puyuh menurut Camat Gunung Puyuh, Fajar Rajasa merupakan salah satu kecamatan di Kota Sukabumi yang sebagian besar adalah kota aslinya Sukabumi sejak dahulu. Adapun sejumlah sektor yang
mengalami perkembangan yang cukup pesat di Kecamatan Gunung Puyuh adalah sektor perdagangan, industri manufaktur, pendidikan dan budaya.

Fajar menyampaikan adanya efek domino dari salah satu sektor yang berkembang sehingga mempengaruhi sektor lain. “Aambil contoh sektor pendidikan, berdirinya beberapa lembaga pendidikan yang ada di Kecamatan Gunung Puyuh jelas sekali menimbulkan efek domino kepada perekonomian masyarakat dan sektor perdagangan,” ucapnya.

Pada sektor pendidikan Kecamatan Gunung Puyuh , Fajar dengan bangga menerangkan adanya Setukpa Polri Sukabumi, STIKES, SMA Hayyatan Thayibah, Ponpes Samsul Ulum, Ponpes Al-Fath dan juga Ponpes Lemka yang telah dikenal hingga tingkat Nasional ini dapat membuka banyak perubahan bagi sektor lainnya.

“Banyak kost-kostan, kuliner, barber shop atau tempat cukur rambut dan juga industri manufaktur lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Gunung Puyuh, itulah akibat dari efek domino ini” tandasnya.

Unsur budaya pun masih kental terasa di Kecamatan Gunung Puyuh, karena salah satu ponpes yang terkenal yakni Ponpes Al-Fath membuat suatu hal yang unik karena tetap melestarikan kesenian budaya Jawa Barat.

“Selain memberikan pendidikan agama dan pendidikan formal, Ponpes Al-Fath ini melestarikan budaya lokal dengan mengenalkan kesenian Bola Lengeun Seneu (Boles) juga Gotong Lisung kepada siswa dan kepada masyarakat luar,” jelasnya.(cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *