Jalan-Jalan ke 7 Spot Wisata di Banjarmasin

Menara Pandang di taman tepian Sungai Martapura di tengah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi salah satu ikon wisata sungai.(FT KOMPAS.COM/JUMARTO YULIANUS)

Ngomong-ngomong soal Banjarmasin, di pikiran kamu sudah pasti terlintas bahwa kota yang berada di Pulau Kalimantan ini merupakan sebuah kota yang dilalui oleh banyak sekali lintasan sungai. Hal tersebut memang benar adanya karena Ibu Kota dari Kalimantan Selatan ini sangat populer dengan sebutan Kota Seribu Sungai.

Ternyata, Banjarmasin memiliki banyak sekali destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh pelancong domestik maupun mancanegara. Destinasi yang paling populer di mata para pelancong ialah pasar terapung yang tersemat di Sungai Martapura. Namun, destinasi wisata di Banjarmasin tak hanya itu saja. kamu dapat menggali lebih dalam berbagai macam destinasi wisata Banjarmasin lewat artikel ini. Segera kemas semua kebutuhan kamu dan jangan lupa untuk isi pulsa XL di Traveloka agar perjalanan kamu semakin lancar.

Bacaan Lainnya

Pusat Kuliner Banjarmasin

Penasaran dengan kuliner khas Banjarmasin? Pusat kuliner yang memenuhi tepi Sungai Martapura ini bisa menjadi destinasi wisatawan. Selain bisa menikmati ragam makanan dan jajan tradisional, wisatawan akan dimanjakan dengan panorama pepohonan hijau dan sungai nan jernih. Wisatawan juga bisa menyusuri sungai dengan cara menyewa kapal kelotok terlebih dahulu.

Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar yang menjadi daya tarik Banjarmasin ini merupakan sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk. Pasar tersebut telah ada sejak zaman Kesultanan Banjar dan bertahan hingga saat ini. Untuk menuju pasar terapung dari pusat kota bisa berubah dengan dua alternatif. Alternatif pertama menyusuri sungai Martapura menggunakan kapal kelotok, sekitar 30 menit. Alternatif kedua menggunakan kendaraan darat. Namun, untuk alternatif kedua membutuhkan waktu satu jam.

Kampung Sasirangan

Destinasi wisata ini merupakan salah satu pusat penjualan kain Sasirangan yang merupakan kain tradisional dari Kalimantan Selatan. Di Kampung Sasirangan ini, para pelancong dapat membeli kain sasirangan untuk oleh-oleh. Harganya juga sangat terjangkau. Selain kain, ada pula dompet, tas, dan aksesoris. Kampung Sasirangan dan instagramable setelah dicat berwarna-warni pada akhir 2016 lalu. Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina bahkan sudah bertekad menjadikan Kampung Sasirangan sebagai ikon wisata.

Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah merupakan salah satu obyek wisata religi yang dibangun di tepi Sungai Kuin. Masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah dan telah dipugar dua kali, yaitu pada tahun 1976 dan 1999. Bentuk bangunan yang unik menjadikannya objek utama yang dapat para pelancong nikmati.

Museum Wasaka

Museum Wasaka merupakan akronim dari Waja Sampai Kaputing. Destinasi ini berlokasi di Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara. Hamparan rumput hijau dan bentangan Jembatan Banua Anyar mengapit kawasan Museum Wasaka. Di sini kamu dapat menyaksikan jejak-jejak perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan penjajah Belkamu. Museum ini menyimpan sekitar 400 benda bersejarah seperti senjata tradisional, peralatan memasak zaman perang, senapan angin dari bahan kayu, kamera, radio, mesin ketik, dan tas kuno.

Menara Pkamung Sungai Martapura

Menara pkamung ini memiliki tinggi sekitar 21 meter dan terdiri dari empat lantai yang berada di pusat Kota Banjarmasin. Dari atas menara, kamu dapat menikmati panorama Kota Banjarmasin, Sungai Martapura yang melintasi kota Banjarmasin, serta Patung Bekantan. Walaupun bangunan ini cukup tinggi, keamanan kamu akan tetap terjamin karena ada pagar besi yang mengelilingi sekitar menara.

Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas

Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas ini merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Banjarmasin yang membuat liburan bersama keluarga jadi lebih lengkap. Bukan hanya pepohonan saja yang dapat kamu nikmati di sini, melainkan banyak hal bisa kamu gali. Kawasan seluas 1,5 hektare itu terbagi dalam beberapa zona sesuai jenis satwa, yakni zona reptil yang berisi hewan reptil seperti buaya, dan ada juga zona aset yang berisi satwa khas Kalimantan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *