Ramadan, Bukan Hanya Pahala, Dosa Juga Dilipatgandakan

Ustad Egi Ergiansah
Ustad Egi Ergiansah Pengasuh Pondok pesantren Hayatul Qur'an

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ramadan memberikan tambahan keistimewaan dalam banyak hal. Salah satunya adalah dengan dilipat gandakannya kebaikan, termasuk di dalamnya dosa dan keburukan.

Bacaan Lainnya

Oleh sebab itu hendaknya menjadikan Ramadan sebagai lahan dalam mengisi amal kebaikan. Pada saat yang sama juga menghindari perbuatan buruk karena juga demikian adanya dilipat gandakan.

Islam sebagai agama paripurna memberikan ruang kebebasan kepada pemeluknya untuk selalu meningkatkan ibadah agar bisa menjadi penyebab tingginya derajat di sisi Allah Subhanahu Wa Taala.

Meski setiap ibadah berbuah pahala (apabila sesuai dengan ketentuan), masing-masing orang bisa mendapatkan pahala yang berbeda.

Orang alim dan orang awam, misalnya, meski keduanya melakukan ibadah yang sama dengan waktu yang sama, serta durasi yang juga sama, tidak kemudian mendapatkan pahala yang sama pula.

Begitupun perihal dosa, jenis perbuatan, waktu, dan durasi yang sama, tidak lantas menghasilkan dosa yang sama. Waktu merupakan salah satu barometer yang bisa menjadikan nilai pahala dan dosa tidak sama, misalnya bulan Ramadan. Pada bulan ini semua pahala ibadah serba berlipat ganda.

Allah juga melipat gandakan dosa dalam setiap maksiat. Keistimewaan bulan Ramadan memang tidak bisa dihitung banyaknya, mulai dari dilipat gandakannya pahala, hingga dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.

Oleh sebab itu, umat Islam seharusnya menjaga kesakralan di bulan suci ini dengan bersungguh-sungguh menjauhi setiap hal yang bisa merusak kesakralan Ramadan.

Karena, semua itu bisa berdampak pada dirinya, serta tidak mendapat nilai apa pun dalam menjalankan puasanya.

Momentum meraih kebaikan pada bulan Ramadan terkadang masih disia-siakan banyak orang. Betapa banyak yang tidak menjaga kesakralan bulan mulia itu, betapa banyak yang tidak mengindahkannya, menyia-nyiakan keagungan posisinya, serta keluhuran derajatnya.

Namun, pada bulan tersebut juga Allah lipat gandakan dosa dalam setiap perbuatan buruk. Sekecil apapun kesalahan yang dilakukan pada bulan Ramadan akan tetap mengungguli bulan yang lain perihal dosanya.

Oleh sebab itu, Rasulullah SAW berpesan untuk sangat berhati-hati pada bulan tersebut. Bagaimanapun bulan Ramadan hanyalah periode tahunan yang tidak bisa dijumpai dua kali dalam satu tahun.

Sehingga, jika sudah tidak bisa mengambil kebaikan dan keberkahan pada bulan tersebut, tentu satu bulan Ramadan hilang tanpa ada keberkahan dan manfaat yang diraih dan ancamannya, jika mati sebelum menjumpai bulan Ramadan setelahnya, maka mendapatkan jaminan neraka. Naudzubillah min dzalik.

Demikianlah bulan Ramadan. Allah SWT melipatgandakan semua pekerjaan yang ada di dalamnya; mulai dari ibadah yang dibalas dengan jaminan berlipat ganda pahala, sampai maksiat yang juga dibalas dengan jaminan berlipat ganda dosa.

Semua itu tidak lain, kecuali agar manusia lebih meningkatkan serta lebih semangat dalam menjalankan ibadah pada Dzat Yang Maha Kuasa, serta menjauhi yang dilarang.(cr1/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *