Masjid Terinspirasi Kapal Nuh di Cisaat

ebuah masjid unik berbentuk perahu berada di Yayasan Pondok Pesantren Yatim Piatu Al - Hikmah, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat muslim, biasanya tempat ibadah itu selalu dihiasi pernak pernik khas nuansa timur tengah.

Namun berbeda halnya dengan masjid yang berada di Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu Al-Hikmah di Jalan Cikirai Kidul, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Masjid tersebut sangat unik, lantaran berbentuk perahu.

Bacaan Lainnya

Masjid berbentuk perahu dibuat 42 tahun silam tepatnya sejak tahun 1979. Masjid ini berdiri di atas sebuah kolam, dan memiliki desain berupa perahu. Masjid bercat putih dan hijau itu sangat mudah dijumpai oleh masyarakat, karena berada di pinggir Jalan Cikiray Kidul, Kecamatan Cisaat.

Masjid ini dibuat oleh (Alm) KH. Abdul Azis yang terinspirasi dari bahtera kapal Nabi Nuh AS. Yang memiliki filosofi, bahwa manusia membutuhkan sebuah kendaraan untuk mencapai tujuannya.

“Iya masjid ini dibangun oleh ayah saya, pengerjaannnya sekitar 1 bulan. Belum pernah di rombak, hanya perbaikan saja itu pun baru dua kali, tidak merubah bentuk asli,” ujar Pengurus Masjid Parahu, Ustad Wawan Sopian kepada Radar Sukabumi.

Masjid yang berada di area sekitar 100 meter persegi, panjang 10 meter, lebar 10 meter, dan memiliki tinggi sekitar 7 meter, kini masih berdiri kokoh dengan kubah tepat berada di atas tengah masjid itu.

Masjid berbentuk perahu tersebut memiliki dua lantai. Lantai pertama digunakan untuk melaksanakan salat berjamaah, mengaji, dan kegiatan ibadah lain. Sedangkan lantai kedua, kini digunakan untuk menyimpan barang keperluan para santri.

“Ibarat di lautan, kehidupan ini banyak badai ujian, untuk selamat sampai tujuan maka dibutuhkan sebuah perahu atau kendaraan. Seperti itu filosofinya,” katanya.

Sama seperti masjid pada umumnya, Masjid Perahu pun digunakan oleh keluarga, santri, dan masyarakat untuk menjalankan ibadah salat lima waktu dan pelaksaan salat tarawih, dengan kapasitias sebanyak 30-40 orang.

“Kalau salat jumat tidak di sini, hanya untuk salat lima waktu dan tarawih di bulan Ramadan ini,” katanya.

Pondok pesantren yang memiliki Masjid Perahu tersebut memiliki puluhan santri yatim piatu, hampir dari semua usia, yang berasal dari Cianjur, Bogor, Bandung dan sekitar Sukabumi.

Karena saat ini masih dalam kedaaan pandemi Covid-19, sehingga situasi di pesantren dan Masjid Perahu tersebut tampak sepi, tidak seramai seperti Ramadan tahun sebelumnya. karena sebagian para santri dipulangkan sementara ke rumahnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *