Kenapa Kita Harus Berpuasa?

Ustadz Asep Kastolani, SE Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Palabuhanratu

Alhamdulillah hari ini kita bisa melaksanakan rutinitas kita sebagai ibadurrohman, artinya abdinnya Allah SWT, kita akan selalu siap melaksanakan perintah-perintah Allah SWT sebagaimana fitrah kita sebagai manusia yaitu liayakbudun Allah Tuhan semesta alam.

Maka sampai hari ini kita masih bisa menghirup udara segar melaksanakan salah satu kewajiban yang Allah SWT berikan kepada kita, yaitu berpuasa di bulan Ramadan. Pertanyaannya kenapa kita harus berpuasa?

Bacaan Lainnya

Apakah kita saja yang berpuasa umat Rasulullah SAW atau umat terdahulu pun berpuasa.

Maka di dalam Alquran dikatakan kewajibannya itu adalah sama halnya seperti yang diwajibkan terhadap kaum kaum terdahulu, Nabi Adam itu berpuasa, Nabi Idris itu berpuasa Nabi Nuh berpuasa, Nabi Ibrahim berpuasa, Nabi Musa berpuasa, Nabi Isa berpuasa. Sebelumnya pun Nabi Daud berpuasa, bahkan kanjeung nabi rasullah berserta umatnya kita sekalian

Hanya saja waktu dan teknis yang berbeda contoh, kalau nabi Adam berpuasa di ayamul bid, tanggal 13, 14, 15 berpuasa tanggal 27,28, 29 itu berpuasa. Jadi nabi Adam itu selama enam hari.

Bahkan yang fenomenal itu nabi Idris, puasanya itu adalah dia tidak memakan yang bernyawa. Bahkan yang paling fenomenal itu adalah puasanya Nabi Daud. Kanjeung Nabi Daud itu puasanya satu hari puasa satu hari tidak.

Katakanlah kalau hari Senin beliau berpuasa maka di hari Selasa dia tidak berpuasa, Rabu berpuasa, Kamis tidak Jumat berpuasa Sabtu tidak. Jadi selang satu hari dia berpuasa.

Kanjeung Nabi Musa juga sebelum tirakat ke gunung Tursina beliau berpuasa, nabi Isa berpuasa, termasuk kanjeung Nabi Muhammad SAW pun berpuasa. Kalau nanti ada pertanyaan kenapa kita harus berpuasa?.

Di bulan puasa itu namanya ada bulan Ramadan, Ramadan itu artinya panas, kenapa panas? orang yang berpuasa dari subuh sampai sore tenggorokannya panas, menahan haus, menahan lapar.

Ada juga ulama yang mengatakan, bahwa seperti ini kira-kira, kalau kita menggali tanah, kemudian menemukan besi yang sudah tua dan berkarat, terus kita panaskan besi itu dan setelah dipanaskan kita pukulkan sekeras-kerasnya terhadap tanah atau apapun, maka karatnya itu akan berhamburan terlepas seketika.

Maka kalau puasa seperti itu, ketika kita melaksanakan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama maka kita berkarat, berdosa kita banyak dengan puasa satu bulan di bulan romadon itu adalah pemanasan yang luar biasa. Maka dengan berpuasa InsyaAllah SWT karat karat dosa kita itu akan meleleh semuanya.

Makanya dengan berpuasa, orang akan semakin menjadi baik lagi, kalau puasanya benar ada yang berpuasa tetapi masih begitu-begitu juga.

Oh itu seperti puasa ular, ular itu berpuasa saat ganti kulit, tetapi kalau yang puasanya ulat selama 21 hari maka dia berubah menjadi kepompong dan telah menjadi kepompong dia berubah menjadi kupu-kupu yang indah.

Dengan puasa kita bertransformasi dari jelek menjadi gagah, dari tidak terdidik menjadi terdidik, dari kurang disiplin menjadi lebih disiplin.

Maka aya pikir puasa itu luar biasa untuk kita. Nah yang jadi pertanyaan sekarang puasa itu apa sih, secara umum puasa itu adalah disebutnya menahan sesuatu yang membatalkan dari terbit fajar sampai tenggelam matahari.

Awas terbit fajar ya bukan terbit matahari, kalau terbit matahari di kita itu adalah pukul jam 6 atau pukul 7. Puasa kita itu adalah sejak terbit fajar, yang mebatalkan itu makanan minuman itu juga membatalkan maka hindari itu semua.

Tetapi itu pun tentu harus dibarengi dengan niat, kapan niatnya di malam hari, karena kalau kita melaksanakan itu semua nahan lapar, nahan haus tetapi tidak melaksanakan niat, maka kita tidak dianggap berpuasa.

Kalau misalkan kita berpuasa, tapi ternyata kita lupa niat nih, cukup atau malam bagaimana konsekuensinya, safinatunnaja mengatakan, kita tidak boleh membatalkan, meneruskan berpuasa tetapi bulan-bulan lainnya kita dituntut untuk mengkodo itu semua.

Jadi kita menganggap puasa tapi Allah SWT SWT tidak dianggap puasa, itu kalau lupa niat, makanya untuk niat itu dilakukan setiap malam menurut madzhab iman Safei, tetapi menurut madzhab Maliki itu boleh melaksanakan niat satu kali di awal puasa untuk satu bulan penuh.

Catatan, Rasullah mengatakan banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan pahala kecuali lapar dan haus. Puasa seperti apakah itu, mungkin seperti kita, lapar dan haus setiap hari tetapi Allah SWT SWT belum tentu memberikan pahala, karena kita Ghibah masih jalan, benci sesama jalan, nonton youtube dan sosmed membuka hal-hal yang tidak wajar masih jalan.

Puasa baik itu, selain menahan haus dan lapar disamping itu menahan hawa nafsu. Maka daripada itu kita minta kepada Allah SWT SWT, mudah-mudahan di bulan puasa sekarang, bulan Ramadan sekarang tahun sekarang menjadi puasa yang lebih baik daripada puasa-puasa di bulan atau di tahun-tahun sebelumnya.

Akhirnya penutup kita minta kepada Allah SWT SWT mudah-mudahan kita diberikan kesehatan, kesanggupan untuk melaksanakan kewajiban kita di bulan suci ini. WAllah SWTul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.(*/cr1/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *