“Obat-obatan tersebut biasanya tersedia generik maupun paten. Misalnya Trihexypenidil yang memiliki merek paten bernama Hexymer, Dextromethorpan yang terkandung dalam obat batuk,” jelasnya.
Lanjutnya, peran pemerintah dan masyarakat sekitar sangatlah penting untuk mengatasi penyalahgunaan obat di Indonesia. Bukan hanya pemerintah saja yang harus bekerja, tetapi peran masyarakat juga sangatlah penting.
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi bersama dengan Polres Sukabumi Kota dan BNK berkolaborasi dalam pencegahan penyalahgunaan obat melalui sosialisas kepada tokoh masyarakat, kader, tokoh pemuda, organisasi wanita, anak sekolah dan lainnya.
“Dilakukan pula pengawasan ketat terhadap antisipasi kebocoran distribusi obat-obat tertentu pada sarana pelayanan kefarmasian di wilayah Kota Sukabumi,” jelasnya.
Selain itu, Dinkes Kota Sukabumi bersama organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia melalui apoteker yang dilantik menjadi Agent Of Change (AOC) dalam Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat).
“Bertujuan mencerdaskan masyarakat terkait cara penggunaan obat yang benar dan tepat, termasuk pencegahan penyalahgunaan dalam menggunakan obat-obatan,” pungkasnya.