Hemat Bahaya

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan/Net

Prof Dr Mangestuti, guru besar farmasi dari Unair, bertanya pada saya: apakah masih ingat pil vitamin C yang kecil-kecil dulu. “Sebelum meminumnya kita harus makan dulu. Agar lambung lebih siap. Sekarang tidak ada lagi obat seperti itu. Bahan tambahan bisa membuat obat lebih sederhana,” katanyi.

Bacaan Lainnya

Demikian juga obat sirup zaman dulu. Selalu dianjurkan agar dikocok dulu. Obat sirup sekarang tidak perlu lagi dikocok. Sudah ada bahan tambahan pelarut yang menggantikan kocokan.

Ketika kasus ginjal serupa ditemukan di India dan Ghana penyebabnya ditemukan: produsennya ingin lebih berhemat. Agar bisa membuat obat dengan harga lebih murah. Agar terjangkau masyarakat miskin di sana.

Tujuannya baik, meski pelaksanaannya membahayakan.

Di satu tempat pabrik punya tujuan menghemat.

Di tempat lain pabrik bisa punya tujuan agar keuntungan lebih besar. (Dahlan Iskan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *