Oleh : Hazairin Sitepu
Ini dialog misterius Selasa malam di pendopo Bupati Bogor. Ada suara dua pihak yang terdengar terlibat dalam ‘dialog gelap’ itu. Misterius karena orang-orang yang terlibat dalam dialog itu tidak tersebutkan identitasnya.
Masalah yang didialogkan pun tidak lugas alias samar-samar. Gelap karena di dalam video tidak tampak secara fisik orang-orang yang terlibat dalam dialog.
Video dialog itu diunggah putri sulung Bupat Bogor Ade Yasin, Nadia Hasana Humaerah di story Instagram-nya Rabu menjelang sore. Kira-kira 15 jam setelah Ade Yasin dibawa petugas KPK ke Kuningan.
Berikut dialognya yang saya kutip dari video yang diunggah Nadi Hasana Humaerah itu:
Diduga suara petugas KPK: …Mau ngantar ibu ke sana…mau pingin minta keterangan…
Diduga suara Bupati Bogor Ade Yasin: Gimana prosesnya tadi?
Diduga suara petugas KPK: Kalau tertangkap tangan atau OTT, terkait yang sono.. kami ini hanya punya waktu satu kali 24 jam…(terkait) yang tadi itu, yang sudah ditangkap ini…
Diduga suara Bupati Ade Yasin: …Oooh…
Diduga suara petugas KPK: ..Karena ibu ini selaku pemegang keuangan daerah…pemegang tanggung jawab tertinggi, ee..kami ingin tau proses yang ada di sini.. itu seperti apa…
Diduga suara Bupati Ade Yasin: Jadi minta keterangan saja ya…
Diduga suara petugas KPK: Yaa…
Diduga suara Bupati Ade Yasin: Oke
Jika benar itu dialog antara Bupati Ade Yasin dengan petugas KPK, apakah Ade termasuk dalam kategori OTT Selasa malam yang sudah diumumkan Ketua KPK Firli Bahuri itu.
Atau Ade hanya untuk diminta keterangan terkait pihak-pihak yang kena OTT. Atau untuk diminta keterangan sebagai pemegang keuangan daerah dan penanggung jawab tertinggi (Bupati).
Tangkap tangan dalam kasus suap berarti ada dua pihak: penyuap dan yang disuap. Lalu ada barang bukti. Entah uang, entah bukan uang.
Lain halnya Tertangkap Basah. Pelakunya tertangkap ketika sedang melakukan kejahatan. Baik sendirian maupun bersama-sama.
