SUKABUMI — Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Korda Sukabumi, angkat bicara terkait nama honorer yang disinggung dalam Pilkada Kabupaten Suakbumi.
Menurutnya, hingga saat ini honorer yang tergabung dalam FPHI Sukabumi tidak memiliki komitmen politik dengan salah satu calon.
Sekjen FPHI Korda Sukabumi , Kris Dwi Purnomo mengungkapkan, terkait Isu – isu yang menjadi bola liar yang di media sosial terkait The Good Fathernya Honorer, pihakmya a Pengurus FPHI Sukabumi sebetulnya Belum menentukan sikap dalam perhelatan Pilkada Ini.
“Perlu diketahui, sampai saat ini kami (FPHI) belum menyatakan sikap kepada salah satu calon pada Pilkada Kabupaten Sukabumi ini,” ungkap Kris, Selasa (20/10).
Hingga saat ini, guru honorer sedang mengkaji dan menggodok visi misi, bahkan akan melakukan penjajakan kepada calon bupati dan wakil Bupati 2020 yang benar – benar kkan mensejahterkan guru honorer.
“Terkait apakah akan menyatakan sikap, tentunya hal ini perlu pengkajian bersama dengan teman-teman lain, terutama pada visi misinya, apakah terdapat misi yang mengarah pada kesejahteraan guru honorer,” tegasnya.
Selain itu, sambung Kris, prlu di ingat FPHI tidak pernah khawatir dengan nasib, karena honorer akan tetap hidup walaupun dalam ketidakpastian dan selalu di beri harapan kosong oleh pemangku – pemangku kebijakan baik di Tatanan Eksekutif maupun Legislatif.
“Terkadang mereka selalu saling tuding kalau masalah untuk mensejahterkan honorer, kamipun tidak takut kehilangan arah, kami punya arah sendiri, yakni PNS harga mati,” ujarnya.
Pergerakan dari FPHI Kabupaten Sukabumi akan tetap laksanakan. Dengan catatan, demi kesejahteraan honorer.
Kris tidak Ingin honorer hanya dijadikan komoditi Politik lima tahunan. ” Tentunya, Ingin kontrak politik yang jelas dan menjadi bahan pemikiran serta perhatian serius bagi calon bupati dan wakil bupati saat ini,” pungkasnya. (upi/d)
