Kalaupun, pada akhirnya tidak ada parpol yang ingin bergabung dengan koalisi ini, PKB tetap yakin.Namun, tentunya dirinya tidak akan menutup diri dari partai lain, pasalnya ada beberapa partai yang sudah melakukan komunikasi intens dengan PKB, diantaranya Gerindra, PDIP dan PAN.
“Yang paling intens itu ada, Gerindra, PDIP dan mungkin PAN, tapi kalaupun tidak terjadi kami tetap tidak goyang, karena itu namanya koalisi hejo ludeung, “cetusnya.
Sementara soal siapa sosok pasangan Adjo nanti, dirinya mengatakan meski Adjo sudah sepenuhnya menyerahkan pasangan ke koalisi, tetapi pihaknya akan melakukan komunikasi terlebih dahulu.
Sementara soal, kriteria sosok pendamping pak Adjo, pertama harus membawa parpol politik, membantu dan mendorong kekurangan dari partai PKB. “Kita akan mengusung koalisi religius dan nasionalis, PKB deklrasi pertama yang berani memunculkan calonnya langsung dari DPP, “tandasnya.
Sementara itu Wakil Bupati, Adjo Sardjono merasa bersyukur sudah menerima surat tugas dari DPP PKB khususnya deks Pilkada, Menurutnya, DPP menugaskan untuk segera mendapatkan pendamping sekaligus segera merapatkan barisan dan mencari parpol koalisi.
Namun, dirinya menegaskan sekelipun didalam surat tugas diminta mencari pasangan. Tetapi, sebetulnya dirinya sudah berkomitmen agar dalam pencarian pasangannya diserahkan kepada partai yang akan berkoalisi.
“Saya sudah sampaikan sosok pasangan saya seperti apa kepada parpol, nanti dijadikan pertimbangan untuk dipilih.
Yang penting bisa membantu dalam pemenangan, mulai dari segi biaya, dan siap bekerja ketika sudah terpilih dengan tidak harus adaptasi lagi. Satu lagi yang penting seirama dan faham pemerintahan, serta tau soal fungsi wakil bupati, “tukasnya. (hnd/d)
