Elite Gerindra Siap Dicopot, Bila Cabut Dukungan ke Demiz-Syaikhu

Elite Gerindra Jawa Barat angkat bicara terkait pertemuan Prabowo Subianto dan calon wakil gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu. Prabowo dan Syaikhu bersua dalam acara Aksi Bela Rohingnya 169 di bundaran patung kuda, Jakarta Pusat.

Menurut Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi pertemuan itu tak ubahnya bentuk improvisasi Presiden PKS, Sohibul Iman untuk melakukan pendekatan kembali.

Bacaan Lainnya

Mulyadi juga mengatakan, pertemuan tersebut tidak ada kaitannya dengan Pilgub Jabar dan murni bentuk kepedulian untuk etnis Rohingya di Rakhine.

“Itu positif silaturahmi untuk kepedulian bersama terhadap tragedi kemanusiaan di Rohingya. Sebagai upaya anak-anak bangsa ikut peduli terhadap tragedi kemanusiaan di Rohingya, siapapun bisa hadir dan Pak Prabowo orang yang sangat terbuka dan sangat peduli terhadap hal-hal kemanusiaan seperti itu,” ungkap Mulyadi kepada RMOLJabar (Jawa Pos Grup), Minggu (17/9).

Lebih lanjut, Mulyadi menyebut jika pertemuan tersebut tidak menjadi masalah dengan pencabutan dukungan Gerindra ke Demiz dan Syaikhu.

Karena selama belum ada surat rekomendasi resmi yang ditandatangani Prabowo, keputusan tidak akan berubah.

“Kalaupun Pak Syaikhu ketemu Pak Prabowo mungkin itu caranya Presiden PKS untuk mendekatkan ke Pak Prabowo, berarti kan itu improvisasi Presiden PKS, buat saya sih itu tidak ada masalah. Selama belum ada hitam di atas putih yang merubah keputusan saya, masih tetap untuk menyatakan keputusan saya belum ada kandidat yang diputuskan oleh Gerindra untuk diusung sebagai calon gubernur ataupun wakil gubernur,” katanya.

Mulyadi yang juga dipercaya sebagai Juru Bicara Pilkada Partai Gerindra di tingkat nasional menegaskan, pencabutan rekomendasi yang dilakukan oleh dirinya semata-mata untuk memaksimalkan langkah Gerindra di Jabar.

“Saya sebagai penanggung jawab di Jabar ingin memaksimalkannya, supaya Gerindra bisa menjadi solusi di Jabar. Ini juga untuk mengklarifikasi jangan sampai ini hanya Mulyadi saja nih jadi calon gubernur,” kata Mulyadi.

Untuk itu, Partai Gerindra akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat Jawa Barat, sekalipun dirinya dicopot dari ketua DPD Gerindra Jabar atas keputusannya mencabut rekomendasi tersebut.

“Jangankan jadi calon gubernur jadi Ketua DPD pun saya nggak pernah mau, makannya saya sekarang bersikap keras dengan segala resiko ya mungkin saja saya dicopot dari Ketua DPD Jabar. Tapi saya sedang menjalankan amanah sebagai ketua partai di Jabar, saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk Jabar,” tandasnya.

(mam/jpg/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *