SUKABUMI— Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi nampaknya cukup kesulitan dalam mencari Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang ditempatkan disetiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pemilu 2019 nanti. Lantaran, jumlah KPPS untuk Pemilu itu mencapai 7.420 orang, dimana setiap TPS ditempatkan sebanyak 7 orang.
“Anggota KPPS Pemilu itu dua kali lipat dibandingkan dengan kebutuhan Pilkada 2018 lalu. Artinya dari 527 TPS sekarang menjadi 1060 TPS berarti dua kali lipat, ini membuat kesulitan mencari orang untuk menjadi KPPS,” ujar Komisioner KPU Kota Sukabumi, Agung Dugaswara saat ditemui di KPU Kota Sukabumi, (7/1) kemarin.
Dijelaskan Agung kesulitan lainnya mencari anggota KPPS Pemilu nanti harus bersaing dengan saksi -saksi partai politik dan juga anggota pengawas pemilu. Lantaran mereka juga membutuhkan figur-figur saksi di setiap TPS sehingga kemudian banyak orang yang lebih memilih menjadi saksi Parpol dibandingkan dengan KPPS. “Iya kita harus bersaing dengan Partai Politik, kebanyak mereka lebih memilih menjadi Saksi dari pada KPPS,” katanya.
Namun begitu pihaknya melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat kelurahan akan terus mencari anggota KPPS untuk membantu KPU dalam menyelenggaran Pemilu. “Ya mantan KPPS Pilkada dulu, bisa saja dipanggil kembali, tinggal mencari setengahnya lagi,” ujarnya.
Agung pun berharap KPPS ini merupakan garda terdepan dalam penyelenggaran Pemilu. Mudah-mudahan masyarakat bisa berperan aktif dan bersedia menjadi KPPS dalam menjalankan tugas KPU. “Kita akan mencari KPPS itu nanti di H-30 sebelum hari H atau dibulan Maret. Rekrutmennya melalui PPS,” jelasnya.
Tentunya PPS nanti akan melakukan rekrutmen dengan mempertimbangkan dan memerhatikan beberapa kriteria. Seperti halnya rekam jejak, integritas, netralitas dan terpenting mereka tidak terlibat anggota partai politik. ” Kami pun menginginkan masyarakat dan partai politik berperan aktif , apakah KPPS itu bertindak sebagai tim sukses, segera laporkan kepada kami,” pungkasnya.
(bal)
