DPP Demokrat Sebut Status Adjo Sadjono Masih Kader Demokrat

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani

SUKABUMI — Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan bahwa status Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono masih kader Demokrat, pasalnya sampai hari pihak DPP Demokrat belum mendengar dan menerima surat pengunduran diri. “Ya sampai saat ini, saya belum mendengar kalau beliau (Adjo Sardjono red) mundur dari partai Demokrat, “jelas Kamhar saat dihubungi Radar Sukabumi, Selasa (16/06).

Menurutnya, saat ini posisi DPP Demokrat untuk Pilkada di Kabupaten Sukabumi belum secara resmi menunjuk calon siapa yang mendapatkan mandat, hanya saja Demokrat secara gencar melakukan beberapa kegiatan penjajakan dan komunikasi politik dengan beberapa parpol dan kandidat. Sesuai dengan arahan ketua umum kepada struktur Pilkada di Jawa Barat bahwa DPP menunjuk Mantan Walikota M Muraz untuk melakukan komunikasi di Kabupaten Sukabumi dengan DPP.

Bacaan Lainnya

“Pak Muraz adalah perpanjangan tangan kami (DPP red) untuk melakukan komunikasi dan konsolidasi, pasalnya dia adalah Anggota DPR RI, “cetusnya.

Sementara sesuai arahan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa ketika ada kader yang ingin maju di Pilkada sebagai bacalon pasti akan di Prioritaskan. Tetapi, DPP tidak serta merta merestui kader tersebut. Pasalnya ada data dan fakta yang harus dipelajari sebelum kebijakan diambil.

“Ya jika ada kader yang maju kita prioritaskan, misalnya ketua DPCnya maju kami akan prioritaskan dan dengan senang hati, tetapi tentunya secara kajian pasti dipertimbangkan juga, apakah kader tersebut bisa dan mampu menang atau tidak. Kalau menjerumuskan kita tidak akan memaksakan, artinya kita akan dalami terlebih dahulu, “terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, selain itu juga ketika hasil kajian selesai nantinya nama bacalon tersebut akan dibawa ke Ketua Umum untuk kemudian diputuskan, ketika ketua umum memberikan lampu hijau baru bappilu menindaklajuti dengan merekomendasi dan mengeluarkan surat keputusan.

“Sekarang posisinya masih melakukan kajian, beberapa alternatif masih dilakukan. Mulai dari elektabilitas dan popularitas akan dilihat. Jika hasilnya tidak memuaskan ada alternatif lain, misalnya ada orang non kader yang siap dikaderkan terus elektabilitas dan popularitas bagus itu menjadi alternatif yang bagus, “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *