Wajib Magang dan Program 3-2-1, Jawaban untuk Tantangan Dunia Industri

Hingga saat ini, NPU sudah memberangkatkan puluhan mahasiswa Teknik Mesin untuk magang ke Taiwan dan Jepang

Kemajuan tek­nologi yang bergerak sangat cepat, khususnya di bidang manu­faktur, nyaris mustahil dapat diben­dung. Namun pada sisi lain, juga dibutuhkan kesiap­an ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan du­nia industri saat ini dan di masa yang akan datang.

Bacaan Lainnya

Selain itu, cepatnya kemajuan teknologi yang terjadi juga mendorong terbuka­nya peluang dan kesempatan kerja baru pada sektor industri. Tentunya tuntutan tersedia­nya SDM yang memiliki kompetensi sesuai kebutuh­an dunia industri.

Mahasiswa Teknik Mesin, NPU tengah melakukan praktek.

“Kondisi tersebut menjadi tanta­ng­an tersendiri, khususnya bagi  Prodi Teknik Mesin, Universitas Nusa Putra, untuk terus melakukan ­inovasi dalam mencetak SDM andal yang dibutuhkan industri,” jelas Kepala Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Desain, Universitas Nusa Putra (NPU) Yudi Nata.

Dosen yang karib disapa Yudi ini juga menjelaskan kepada Radar Suka­bumi bahwa setelah mengamati ba­nyak tantangan yang ada, Prodi Teknik Mesin NPU telah menyiap­kan banyak program dalam rangka meningkatkan kompetensi lulusannya.

Ditambahkannya, semua program disiapkan tidak sekadar jawaban atas tantangan yang ada. Tetapi memang merupakan kewajiban lembaga pendi­dikan dalam upaya melahirkan lulus­an yang memiliki kompetensi dan siap menghadapi persaingan global.

Program 3-2-1

YUDI NATA
Dosen dan Kepala Prodi Teknik Mesin NPU

“Mengacu pada program pendidikan tinggi tentang pendidikan vokasional, Jurusan Teknik Me­sin Universitas Nusa Putra me­ne­rapkan pola tiga dua satu (3-2-1) yakni, tiga semester belajar di kampus, dua semester mengikuti program magang di dunia industri, serta satu semester lagi belajar di kampus, untuk menyelasaikan tugas akhir,” yakin Yudi.

Selain itu, jelas pria berkacamata itu, selain kepada seluruh mahasiswa­nya, pe­ning­katan kompetensi telah lebih dahulu diterap­kan kepada semua dosen. Hal tersebut dilakukan agar semua dosen me­miliki kompetensi yang up to da­te.

Wajib Magang

“Kegiatan magang selama dua semester menjadi kewajiban yang harus diikuti mahasiswa Teknik Mesin NPU. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat me­ma­hami situasi dan kondisi riil dunia industri. Sehingga usai meng­ikuti magang, mahasiswa diharap­kan sudah memiliki kompetensi dan siap terjun ke dunia kerja,” imbuh pria kelahiran Sukabumi, 14 Agustus 1970 itu.

Hingga saat ini, lanjut Yudi, NPU sudah memberangkatkan puluhan ma­hasiswa Teknik Mesin untuk magang ke Taiwan dan Jepang atas permintaan perusahaan di kedua negara itu.

“Permintaan dunia industri di Taiwan dan Jepang terhadap mahasiswa Teknik Mesin sangat tinggi, dan hingga saat ini pihak Universitas Nusa Putra, khususnya Jurusan Teknik Mesin, belum dapat memenuhi seluruhnya permin­taan tersebut,” pungkas alumni Universitas Pasundan, Bandung itu”.

Beragam Praktikum dan Sertifikasi Profesi Demi SDM yang Miliki Kompetensi

Sebagai upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa Prodi Teknik Mesin, pihak Universitas Nusa Putra (NPU) sudah mempersiapkan laboratorium memadai, untuk kegiatan praktikum manufaktur di antaranya Praktikum Mesin Milling dan Mesin Bubut.

Mahasiswa Teknik Mesin, NPU tengah melakukan praktek.

Adanya Praktikum Mesin Milling ini diharapkan mahasiswa menguasai cara-cara memproduksi dengan menggunakan mesin milling, seperti membuat komponen roda gigi, profil, dan lain-lain, yang banyak di perlukan oleh industri manufaktur.

Sedangkan Praktikum Mesin Bubut, bertujuan agar mahasiswa menguasai cara-cara pembuatan produk seperti poros rata, poros bertingkat, dan lain-lain.

“Untuk Praktikum CNC (Computer Numerical Control), seiring dengan kemajuan teknologi di bidang manufaktur, maka mahasiswa Teknik Mesin Universitas Nusa Putra wajib menguasai mesin CNC, mulai dari pemrograman hingga tahapan produksi,” jelas Yudi Nata.

Selain itu, Praktikum Pengujian Material Uji Impact, pengujian ini untuk mengetes seberapa tangguh suatu material terhadap beban impact (benturan).

“Saat ini, pihak Prodi Teknik Mesin sedang menjajaki kerjasama dengan lembaga sertifikasi profesi yang berkaitan dengan industri manufaktur, sehingga kompetensi lulusan Teknik Mesin Nusa Putra diakui semua kalangan, terutama pihak industri,” tandas Yudi Nata.

Menjadi Fakultas Teknik Unggulan pada 2025

Mahasiswa Teknik Mesin, NPU tengah melakukan praktek.

Untuk Visi tahun 2025, Prodi Teknik Mesin adalah menjadi fakultas teknik unggulan yang kompeten, berkualitas, berdaya sinergi dalam moralitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, serta berjiwa entrepreneur.

“Sedangkan Misi Prodi Teknik Mesin tahun 2025 adalah mewujudkan penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi yang berkualitas, mewujudkan budaya akademik kondusif, dinamis, dan bermoral untuk mendorong aksesibilitas dan equitas pendidikan tinggi, serta mewujudkan tata kelola organisasi Fakultas Teknik Mesin Universitas Nusa Puta yang baik, mewujudkan kerja sama dengan berbagi pihak yang saling memberi manfaat secara berkelanjutan, sebagai upaya mencapai Fakultas Teknik yang unggul,” beber Yudi di Kampus Universitas Nusa Putra.

Untuk peluang kerja, Yudi meyakinkan jika semua industri membutuhkan SDM teknik mesin, hal tersebut ingat dia, semua industri kini sudah menggunakan mesin dalam kegiatan produksinya. Contoh industri yang pasti menyerap lulusan teknik mesin adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), manufaktur, otomotif, dengan beragam posisi dari mulai mekanik, manintenance, engeneering, dan lain-lain.

Belajar, Berkarya, Berorganisasi, dan Berbagi

Kegiatan Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) dalam rangka Anniversary ke-11, mengadakan Auto Contest Modification bertaraf dan juri Nasional bekerjasama dengan Magazinemotor. Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali.

Selain itu, kegiatan yang juga menggandeng PT Honda dan Palang Merah Indonesi (PMI) Kabupaten Sukabumi tersebut juga diisi dengan memberikan layanan servis gratis kepada masyarakat dan civitas akademika Univesitas Nusa Putra, serta donor darah.

Sementara di luar daerah, adalah dengan mengikuti Kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) Himpunan Mahasiswa Mesin se-Jawa Barat yang digelar di Karawang.

Kegiatan yang diikuti perwakilan HMM setiap perguruan tinggi se-Jawa Barat tersebut, diadakan dalam rangka meningkatkan tali silaturahim antarmahasiswa teknik mesin.

KATA ALUMNI

NABIL ASWAR
ALUMNI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NUSA PUTRA

Saya saat ini bekerja di Korea Selatan bersama rekan saya (Saepul Azis, Abdul Mui, Aldi Saputra dll sesama alumni Nusa Putra) dan saya juga  melanjutkan kuliah lagi di Hankuk University of Foreign Studies.  Saya  salah satu mahasiswa beasisa penuh yang tinggal di asrama di Nusa Putra, Terima kasih kampus tercinta yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat.

ABDUL LUTFI
ALUMNI TEKNIK MESIN TAHUN 2016
TEKNISI SENIOR DI PT DJOJONEGORO C1000,
CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI

Saya bangga dan bersyukur menjadi alumni Prodi Teknik Mesin Nusa Putra.

Saya juga ikut bahagia atas perubahan status dari sekolah tinggi menjadi Universitas Nusa Putra.  Semoga menjadi langkah besar untuk kemajuan pendidikan tinggi khususnya di Sukabumi, serta tetap amanah dan profesional, sehingga terus menghasilkan lulusan yang amanah dan profesional juga.

EKA RAHMAT
ALUMNI TEKNIK MESIN TAHUN 2015
SPV PRODUKSI SECTION PT AMERTA INDAH
OTSUKA (POCARI SWEAT)
CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI

Kesempatan kuliah dan berorganisasi di kampus Nusa Putra, khususnya di Prodi Teknik Mesin sangat bermanfaat bagi saya dalam menjalani pekerjaan saat ini. Alhamdulillah saya dapat mengatasi gejala teknis dan non teknis serta memiliki bekal berharga dalam menghadapi perkembangan dunia kerja, baik secara organisasi manajemen maupun lapangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *