Benarkah Rumah Memakai Rangka Baja Ringan Rawan Setrum?

Dosen Teknik Elektronika Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, Marina Artiyasa
Dosen Teknik Elektronika Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, Marina Artiyasa

RADARSUKABUMI.com – Belum lama ini, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria meninggal dunia saat memperbaiki jaringan listrik di rumah, beredar luas di aplikasi perpesanan WhatsApp, media sosial Facebook dan Twitter. Keterangan dari video ini menyebutkan, korban meninggal karena kesetrum rangka baja ringan.

Dari kasus tersebut, kemudian muncul banyak spekulasi dan pertanyaan, apakah rumah yang menggunakan rangka baja ringan memiliki resiko tinggi teraliri listrik?.

Bacaan Lainnya

Dosen Teknik Elektronika Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, Marina Artiyasa, mengatakan rumah dengan rangka baja ringan memang memiliki potensi teraliri listrik. “Banyak faktor yang menyebabkan rangka baja ringan bisa teraliri listrik,” kata Marina kepada Radarsukabumi.com, Minggu (19/1).

Menurut Marina, faktor utama yang menyebabkan rangka baja ringan teraliri listrik, karena kualitas instalasi listrik yang tidak sesuai standar atau kesalahan saat pemasangan instalasi lisrik, karena dikerjakan bukan oleh ahlinya. Namun selama dua hal tersebut terpenuhi, kata Marina pemilik rumah tidak perlu takut baja ringan rumahnya teraliri listrik.

“Jadi kesalahannya bukan pada bahan atau struktur baja ringannya, tetapi persoalannya pada instalasi listriknya itu sendiri,” ujar Ketua Prodi Teknik Elektronika ini.

Marina kemudian memberi tips pemasangan instalasi listrik di rumah dengan rangka baja ringan agar terhindar dari bahaya teraliri listrik, simak nih penjelasannya.

Yang pertama, menurut Marina, letakan instalasi listrik pada tempat teraman, sebisa mungkin diatur pada area yang tidak bersentuhan langsung dengan konstruksi besi hollow atau baja ringan. “Bisa ditempel pada dinding atau digantung, bisa juga baja ringannya dilapisi dengan karet yang tebal, pokoknya yang aman dari arus listrik,” terangnya.

Selanjutnya, gunakan material instalasi listrik dengan kualitas terbaik. Memang kualitas terbaik harganya relatif mahal, namun hal itu kata dia, sebanding dengan keamamanan dan lamanya umur pakai.

“Pembungkus instalasi listrik dengan kualitas terbaik, umumnya dilapisi bahan tertentu yang tak disukai tikus. Gunakan juga saklar atau kontak yang kualitas baik sehingga tidak mudah terbakar,” ujarnya.

Tips berikutnya dari Marina, bungkus semua kabel listrik dengan pipa berkualitas baik, tujuannya selain supaya aman juga supaya kabel lebih tahan lama. Sembunyikan kabel sambungan dalam pipa T dus, tutup sambungan kabel dengan isolasi hitam terbaik.

Yang tidak kalah penting saat pemasangan instalasi listrik, Marina menyarankan agar diserahkan kepada ahli instalasi yang mengerti dan mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, yaitu standar kelistrikan yang berlaku secara nasional di Indonesia.

“Nah, kalau mau memperbaiki, jangan lupa matikan terlebih dahulu jaringan listriknya, karena tegangan 220 cukup mematikan. Gunakan pelindung, entah itu sarung tangan karet atau sandal karet yang kering, pokoknya jangan sampai ada hubungan kontak secara langsung antara listrik dengan badan kita,” beber Marina.

Meskipun pemilik rumah sudah mengikuti saran-sarannya tersebut, namun menurut Marina, jika ada yang tidak diketahui sebaiknya bertanya kepada ahli atau yang mengerti listrik. “Kalau masih kurang faham, jangan coba-coba sendiri, resikonya keselamatan diri kita,” pintanya.

“Sekarang banyak orang yang ingin irit dengan memasang listrik menggunakan instalasai yang tidak standar, alasannya mahal atau bisa melakukannya sendiri. Tetapi itu malah mengancam keselamatan jiwa sendiri. Jadi, utamakan keselamatan yah,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *