TK dan MI Baitussalam Peringati Hari Bahasa Ibu Internasional

SUKABUMI – Tanggal 21 Februari merupakan hari bahasa ibu internasional. TK Al-Qur’an dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baitussalam memperingatinya dengan berbagai kegiatan.

TK dan MI Baitussalam, menggelar kegiatan budaya lokal zaman dulu seperti sondah, oray orayan, galah dan lain lainnya. Semua warga sekolah juga mengenakan pakaian Tradisional seperti memakai baju batik, di kampus Baitussalam, Jum’at, (21/02/ 2020).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini mengusung tema “Hari Indung Internasional,” pertama Shalat Dzuha bersama, doa bersama, tartilul Qur’an, tawasul kemudian menyanyikan lagu Mars dan Hymne Sukabumi, senam Prahiyangan, Nonton video wisata alam Sukabumi diantaranya Palahuhanratu dan Geopark Ciletuh.

Setiap anak di bagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok ada yang mengikuti permainan Congklak, permainan Oray-orayan, dan permainan Gagalahan, dan membawa khas makanan sunda, anak-anak mengikuti kegiatan ini dengan sangat gembira dan tertib.

Selain mengikuti kegiatan budaya lokal zaman dulu, anak-anak ini pun belajar berbicara bahasa sunda yang sopan dan baik, karena dengan menggunakan bahasa sunda yang baik dan sopan merupakan salah satu ciri generasi berakhlak dan berprestasi.

Kepala TK Baitussalam, Ustadzah Eneng Hamilah Sopriatul Badriah mengaku senang, apalagi kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar di TK dan MI Baitussalam.

Menurut Ustadzah Eneng, budaya lokal zaman sekarang hampir punah dikalangan generasi penerus, karena pengaruh budaya luar.

Ustadzah Eneng pun berharap, penanaman budaya lokal seperti ini harus benar-benar di lakukan secara rutin, agar anak-anak tidak sampai terlalu fokus dengan gadgetnya masing-masing.

Sementara itu, Kepala MI Baitussalam Kyai Iim Abdul Karim menyampaikan, zaman sekarang banyak sekali anak-anak yang lebih mementingkan bermain dengan gadget dari pada bermain bersama teman-temannya.

“Kekompakan pakaian yang mereka pakai menjadi lebih terlihat khas tradisional dan kesopanannya” ucap Kepala MI Baitussalam Kyai Iim Abdul Karim.

Kepala MI Baitussalam, Kyai Iim Abdul Karim, S.H., S.Pd.I., M.M.Pd., M.S.i.

Lanjutannya menurut Kepala MI Baitussalam, Kyai Iim Abdul Karim, sekaligus Dewan Pakar Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia dan Pengurus KKMI/FKPQ/FKDT Kabupaten Sukabumi latar belakang acara ini adalah bahwa salah satu yang menjadi permasalahan dewasa ini adalah kondisi anak-anak generasi Z ini yang menggunakan bahasa ibu dengan tidak terlalu baik dan benar.

Terutama untuk anak-anak zaman milenial selain jarang menggunakan bahasa sunda yang baik dan benar mereka pun sekarang jarang bermain budaya lokal zaman dulu.

Oleh karena itu dengan di adakannya kegiatan ini semoga anak-anak jaman milenial ini bisa lebih melestarikan budaya lokal zaman dulu.

Semoga kedepannya budaya sunda terus di bawa dan di lestarikan. “Kalau bukan generasi muda yang melestarikan,budaya sunda nantinya akan hilang”, ucap Kyai Iim Abdul Karim

Permainan budaya lokal zaman dulu ini lebih di lestarikan dan di kembangkan lagi oleh para generasi muda,karena kalau bukan generasi muda yang melestarikan,budaya sunda, Tujuan penguasaan bahasa untuk anak-anak mendekatkan kepada kearifan lokal dan mengimbangi revolusi industri dan revolusi society”.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *