Ratusan Pelajar Paket B dan C Ikuti UNBK

SUKABUMI — Ratusan pelajar SMP dan SMA sederajat serentak mengikuti Ujian Nasional (UN) 2017 yang dipusatkan di dua lokasi yakni SMAN 1 Kota Sukabumi dan SMKN 1 Kota Sukabumi, kemarin (13/10). Kali ini UN dilaksanakan dengan menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawab.

Panitia UN Pendidikan Kesetaraan Tingkat Kota Sukabumi, Dudi Wahyudin mengatakan, ujian ini diikuti sebanyak 105 pelajar dari lima lembaga seperti, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). “Jenjang Paket B dan Paket C ini baru pertama kali dilaksanakan di Kota Sukabumi. Karena itu, kami terus melakukan pembinaan pada para peserta,” kata Dudi kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Tak dipungkiri, para peserta masih banyak yang belum bisa mengoprasikan komputer. Otomatis, ketika pelaksanaan mereka butuh bimbingan dari para pengawas guna berlangsungnya ujian dengan lancar. “Mulai tahap dua UN dengan moda UNBK ini wajib diimplementasikan jenjang Paket B dan C. Dengan adanya UN ini bisa menambah pengalaman baru bagi para peserta dalam mengikuti ujian dengan menggunakan komputer,” paparnya.

Ujian ini lanjut Dudi, rencannya akan berlangsung selama dua hari dimulai dari 13-15 Oktober 2017. Adapun jumlah mata pelajaran yang diujikan untuk Paket B sebanyak enam mata pelajaran diantaranya, Bahasa Indonesia, PPKN, Matematika, IPS, Bahasa Inggris dan IPA. Sementara, Paket C sebanyak tujuh mata pelajaran seperti, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi, Geografi dan PPKN.

“Yang menjadi kendala saat ini salah satunya lembaga PKBM masih banyak membutuhkan sarana komputer untuk menunjang pembelajaran sehingga tidak bisa melaksanakan UNBK di lembaga masing-masing. Terpaksa, SKB dan PKBM bekerjasama dengan SMA dan SMK yang memiliki komputer memadai,” ujarnya.

Dudi menambahkan, dengan diselenggarakannya ujian dengan moda UMBK ini dapat menambah wawasan dan pembelajaran bagi para peserta ujian sehingga mereka dapat mengoprasikan komputer.

“Karena pelaksanaan ujian dengan moda ini baru pertama, membuat kekhwatiran peserta didik tidak bisa menyelesaikan soal sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap para peserta agar bisa menyukseskan ujian ini,” pungkasnya. (Cr16/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *