Kampus Merdeka Kembangkan Karir dan Kompetensi Dosen

ILUSTRASI: Mahasiswa. (Pixabay)

JAKARTA – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan suatu tindak lanjut dari misi besar Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045. Salah satu komponen yang menunjang kemajuan tersebut ialah SDM di mana pada saat itu diprediksikan akan ada 309 juta penduduk dengan 52 persen diantaranya berada pada usia produktif.

“Sebelum 2045, pada 2030 studi mengatakan bahwa indonesia akan membutuhkan 113 juta tenaga kerja terdidik dan ahli juga terampil. Ahli dan terampil hanya bisa dihasilkan dari pendidikan, sedangkan terampil hanya bisa didapat dari kombinasi akademik dan praktis. Inilah yang dibutuhkan, komposisi inilah yang harus dilengkapi,” ucap Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Sofwan Effendi dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11).

Menurutnya para dosen, mahasiswa, dan insan pendidikan lainnya lah yang memegang peran penting dalam komposisi SDM di 2045, sehingga perlu dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan tinggi. Pihaknya sangat mendorong peningkatan pengelolaan program studi yang unggul sebab hal tersebut diyakini dapat menghasilkan lulusan dan dosen yang baik.

“Untuk itu dibutuhkan satu gebrakan baru, salah satunya dengan episode Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah ada enam episode. Jika dirunutkan keenam episode ini, maka inti dasar capaian pendidikannya yaitu menjadikan insan pendidikan yang berakhlak mulia dan menunjukkan kredibilitas serta integritas diri, kemudian tertanamnya visi iptek dengan berpikir inovatif, dan menangkap sinyal pasar dengan menyiapkan lulusan yang sesuai kebutuhan pasar,” ujarnya.

Kegiatan Kampus Merdeka memperluas pilihan kegiatan bagi mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bagi dosen sendiri, terdapat dua keuntungan yaitu memiliki kompetensi yang didapatkan di luar kampusnya dan mendapatkan kredit poin bagi peningkatan karirnya.

Lebih lanjut, Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti dalam menunjang pengembangan sumber daya dosen dan tenaga kependidikan adalah dengan menawarkan karir, kompetensi, kualifikasi dan penentuan keilmuan serta pengabdian masyarakat. Selanjutnya, salah satu catatan utama untuk naik karir adalah karya ilmiah, oleh karenanya karya ilmiah harus memiliki kaidah keilmuan dan direviu secara baik.

“Ciri-ciri karya yang baik memiliki _state of the art, research gap, novelty, conflict of interest, dan fabrication, filsafication, plagiarism, authorship, multiple submission. Oleh karena itu publikasi yang berkualitas harus dilihat dari dua sisi yaitu jurnalnya berkualitas dan tulisannya berkualitas. Dua panduan tersebut yang akan membawa karir dosen itu naik,” katanya. (fan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *