HIMAKSI IMWI Sukabumi Diskusi SAKTI Hapus Kesan Akuntansi Sulit dan Eksklusif

IMWI SUKABUMI
TANGKAPAN LAYAR: Peserta Diskusi Seputar Akuntansi (SAKTI) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) IMWI dengan menghadirkan tiga tim, yaitu tim dari perwakilan mahasiswa akuntansi UNTAN Pontianak, Universitas MNC (Jakarta) dan IMWI.

SUKABUMI – Prodi Akuntansi merupakan prodi populer dengan prospek kerja luas. Namun tak sedikit pula yang memandang prodi ini sulit, eksklusif, dan yang dipelajari rumit, serta menyebalkan. Terdapat pula stereotip atau prasangka yang berkembang di masyarakat mengenai akuntansi yang tidak sepenuhnya benar.

Isu ini diangkat dalam sebuah diskusi yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) IMWI dengan menghadirkan tiga tim, yaitu tim dari perwakilan mahasiswa akuntansi Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak, Universitas MNC (Jakarta), dan IMWI sendiri, Jumat, (21/10/2022) .

Bacaan Lainnya

Kepada Radar Sukabumi, Sri Haryanti sebagai Pelaksana Tugas Ketua HIMAKSI IMWI menyampaikan diskusi ini diberi nama Diskusi SAKTI (Diskusi Seputar Akuntansi) dan akan dilakukan secara berkala menghadirkan perwakilan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

“Pembahasan mengenai akuntansi tidak melulu seputar jurnal, debit-kredit, dan laporan keuangan, tapi sudah sangat berkembang sejalan dengan kegunaannya yang semakin meluas. Melalui diskusi ini diharapkan teman-teman yang terlibat aktif di dalamnya dapat saling berbagi pandangan akan beberapa hal seputar akuntansi, termasuk pula membangun relasi atau kedekatan dengan mahasiswa manapun di seluruh negeri,” jelasnya.

Di antara stereotip yang berkembang di masyarakat yaitu lulusan akuntansi pasti bekerja di bank, jago mengelola uang, dan seterusnya, padahal kenyataannya tidak sepenuhnya demikian.

“Ketika saya ditanya “Kuliah di mana?”, “Jurusan apa?”, lalu saya jawab “Akuntansi”, maka seringnya komentar dari mereka yang tadi bertanya, “Oh, nanti lulusnya kerja di bank ya?”, sebuah persepsi yang dari dulu sudah tertanam di benak masyarakat. Padahal akuntansi tidak tentang itu-itu saja, ada perpajakan, ada juga auditing”, ujar Riski Supiyanti salah satu peserta diskusi dari tim IMWI.

Hal senada diutarakan oleh tim dari UMNC dan UNTAN. Menurut tim dari UMNC, masyarakat tidak boleh disalahkan apabila masih memiliki pandangan seperti itu, boleh jadi karena terbatasnya informasi detail seputar akuntansi yang mereka dapatkan.

Sedangkan menurut tim dari UNTAN, adalah penting bagi mahasiswa akuntansi untuk mengimplementasikan konsep akuntansi yang sesungguhnya dalam kehidupan, sehingga masyarakat dapat melihat dan menilai itu, serta boleh jadi akan membentuk persepsi baru mengenai akuntansi.

Sebagai seorang mahasiswa akuntansi, selain tertib dan penuh dalam mengikuti perkuliahan, juga perlu mengimbangi dengan aktif pada berbagai kegiatan lain. Hal ini diperlukan untuk membekali mahasiswa dengan berbagai pengalaman yang nantinya dapat berguna pada saat sudah lulus dan berkecimpung di masyarakat.

“Saya aktif di kepengurusan ormawa dan beberapa kepanitiaan. Mahasiswa akuntansi kadang diidentikkan dengan kuper dan kurang gaul, namun saya ingin lebih terbuka, serta belajar mengeksplor kemampuan diri”, ujar Delvia Rostina, anggota tim dari UNTAN.

“Kami di UMNC mahasiswanya beberapa kali melaksanakan kegiatan bersama dengan dosen. Ada pengalaman yang berbeda dibanding kegiatannya hanya dengan sesama mahasiswa. Kegiatan sesama mahasiswa misalnya berbentuk seminar dan perlombaan-perlombaan”, kata Clara Valencia dari tim UMNC.

Sikap yang seharusnya sebagai seorang mahasiswa akuntansi juga didiskusikan pada kesempatan tersebut. Semua sepakat bahwa integritas, kejujuran, dan sikap bertanggungjawab harus dimiliki oleh semua mahasiswa akuntansi.

“Selain itu, kita perlu memiliki sikap perfeksionis dan detail bila berhubungan dengan data, karena produk yang kita hasilkan di akuntansi sangat menuntut itu. Bila tidak, nanti berpotensi terjadi mis informasi, dan fatal bila sampai dianggap melakukan tindakan penipuan”, kata Azzahra Aulia Dewi, anggota tim dari UMNC dengan bersemangat.

“Lalu kita di akuntansi juga harus membiasakan berpikir dan bertindak secara sistematis, serta kronologis, karena proses pengambilan keputusan atau cara menemukan solusi atas sebuah permasalahan kadang efektif bila dilakukannya melalui cara itu”, tambah Dwi Kurnia Hidayanto, anggota tim dari IMWI.

Selain aktif di berbagai kegiatan, juga perlu untuk sering ikut kompetisi atau perlombaan. Ariyanto, anggota tim dari IMWI, bercerita berbagai kompetisi yang ia ikuti, dan beberapa pula yang ia menangkan.

“Alhamdulillah, bukan mau sombong, ikut kompetisi itu nagih. Terakhir saya terpilih sebagai Juara 2 Putra-Putri Sosial Jawa Barat tahun 2022, mudah-mudahan menginspirasi”, ceritanya. (*/sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *