IMWI Kampanye Antikorupsi

LAHIRKAN GENERASI UNGGUL: Webinar Pendidikan Antikorupsi yang diselenggarakan IMWI Sukabumu ini diikuti banyak peserta dari Sabang sampai Merauke.

SUKABUMI – Senat Mahasiswa Institut Manajemen Wiyata Indonesia (SEMA IMWI) menyelenggarakan seminar virtual (Webinar) Pendidikan Antikorupsi, pada Sabtu (12/12/2020).

Kegiatan dalam memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Anti-Corruption Day) ini mengusung tema “Bersama Kita Wujudkan Generasi Antikorupsi”.

Bacaan Lainnya

Tampil membawakan materi pada seminar virtual tersebut adalah Kepala Bagian (Kabag) Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi yang juga merupakan Dosen Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), Fahrurrazi.

Pada pemaparannya tentang antikorupsi, Fahrurrazi mengatakan bahwa tindakan korupsi merupakan tindak kriminal luar biasa, dan menimbulkan dampak yang luar biasa bahkan dapat merenggut kemakmuran dan kesejahteraan. Oleh karenanya maka semua pihak penting untuk membangun kesadaran antikorupsi pada generasi muda.

“Antikorupsi sebuah keniscayaan ibadah dan kesejahteraan bangsa, dengan peran apapun kita bisa berkontribusi agar perbuatan-perbuatan korupsi tidak tumbuh subur, bisa kita eliminir sehingga keniscayaan kita beribadah terhindar dari korupsi bisa kita hilangkan,” ungkap Fahrurrazi melalui rilisnya kepada Radar Sukabumi, Selasa (15/12).

Menurutnya, perbuatan untuk memberantas korupsi ini adalah bagian dari ibadah.

“Otomatis arah kedepannya adalah bagaimana bangsa dan masyarakat ini semakin sejahtera,” terangnya.

Fahrurrazi mengangkat salah satu negara yang indeks persepsi korupsinya menempati peringkat teratas sebagai negara yang bebas dari korupsi, yakni Denmark.

“Terobosan-terobosan yang dilakukan Denmark secara umum sudah diterapkan juga di Indonesia, namun kualitasnya perlu kita optimalkan,” tuturnya.

Dijelaskan Fahrurrazi, ada upaya yang dibangun di Indonesia untuk mencegah dan menentang korupsi, dibuatkan agenda kerja agar korupsi bisa ditangani dan dicegah. Diantaranya: strategi edukasi dan kampanye, strategi perbaikan sistem dan represif.

“Untuk menghindari agar terbiasa dari perbuatan korupsi maka perlu ditanamkan nilai-nilai anti korupsi,” tegasnya.

Berdasarkan research dan akhirnya direkomendasikan oleh KPK sembilan nilai anti korupsi diantaranya jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

“Sembilan nilai anti korupsi yang sudah sesuai dengan ajaran agama kita masing-masing, sudah sesuai dengan nilai-nilai yang muncul dalam Pancasila namun terkadang tidak tumbuh subur dalam kehidupan kita. Dengan kesempatan ini mari kita terbiasa agar terhindar dari perilaku koruptif, menjadi generasi anti korupsi, sejak saat ini kita tanamkan nilai-nilai anti korupsi,” imbau Fahrurrazi sembari mengakhiri presentasinya.

Sementara itu, Ketua SEMA IMWI Nur Asiah menjelaskan, SEMA IMWI turut mengambil peran dalam strategi edukasi dan kampanye pendidikan antikorupsi.

“Dengan diadakannya webinar ini diharapkan dapat menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai anti korupsi serta mendorong masyarakat menyadari bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab penegak hukum saja, melainkan menjadi tanggung jawab setiap anak bangsa,” harap Nur Asiah .

Peserta webinar yang ambil bagian pada kegiatan ini bukan hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga dari pelajar dan umum yang diikuti lebih dari 300 peserta yang berasal dari Sabang sampai Merauke.

“Alhamdulillah webinar yang diselenggarakan IMWI berjalan lancar bahkan diminati masyarakat hampir dari seluruh Indonesia,” pungkasnya. (*/sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *