Guru SDN Nyomplong Sukabumi Borangan di Jabar

Tresna Permata Agustiani
Guru di SDN Nyomplong, Tresna Permata Agustiani (37) meraih Juara Harapan 1 Lomba Ngabodor Sorangan (Borangan) pada Festival Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD se-Jawa Barat Tahun 2021.

SUKABUMI – Prestasi demi prestasi terus diraih oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Tak terkecuali prestasi di bidang dunia pendidikan. Kali ini prestasi berhasil ditorehkan oleh salah seorang guru di SDN Nyomplong, Tresna Permata Agustiani (37) meraih Juara Harapan 1 Lomba Ngabodor Sorangan (Borangan) pada Festival Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD se-Jawa Barat Tahun 2021.

Kegiatan yang diselenggarakan dalam bentuk pasanggiri/ perlombaan tersebut digelar di Soreang, 30 November 2021 sampai 3 Desember 2021.

Bacaan Lainnya

Adapun pasanggiri terdiri atas tujuh mata lomba, yaitu Nembang Pupuh, Ngadongeng, Biantara (pidato), Nulis Carpon, Maca Sajak, Maca & Nulis Aksara Sunda, dan Borangan (stand up comedy).

“Alhamdulillah sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan ini dan meraih juara apalagi ini sangat baru untuk saya dan ini juga menjadi pengalaman pertama bagi saya ,” ucap Tresna yang juga Wali Kelas IV di SDN Nyomplong ini kepada Radar Sukabumi, Selasa (21/12).

Tresna sendiri bisa terpilih mewakili Kota Sukabumi di ajang Provinsi Jawa Barat lantaran sebelumnya meraih Juara 1 Stand Up Comedy pada perayaan Hari Guru Nasional kemarin yang dilaksanakan oleh PGRI Kota Sukabumi.

Bagi Tresna lomba yang diikutinya kemarin memiliki tantangan tersendiri. Sebab Borangan merupakan hal yang baru dibidang lomba pendidikan. Namun meski begitu, guru yang juga memiliki segudang prestasi ini juga sangat pengapresiasi lomba borangan.

“Borangan itu seperti stand up ya tetapi lebih menggunakan bahasa daerah, saya sangat mengapresiasi sekali karena konsep Borangan dari awal itu salah satu tujuannya melatih agar guru itu menyenangkan dalam mengajar atau bisa ngabodor sehingga murid diharapkan tertarik mempelajari bahasa daerah.

Revitalilasi bahasa yang ditekankan ke sekolah selain ada materi-materi yang nantinya tertarik anak untuk mempelajari Bahasa Sunda yang diutamakan juga gurunya yang disampaikannya harus seperti apa,” ucapnya menjelaskan.

Oleh karenanya ada satu lomba yang khusus untuk gurunya yaitu lomba Borangan guru yang bisa ngabodor , humoris itu akan lebih bisa menyampaikan, mengajak dan menarik minat anak belajar Bahasa Sunda.

Untuk tema Borangan sendiri, Tresna mengaku hanya mengambil joke tentang roasting pribadi saja tetapi setiap kali melemparkan joke pasti memuat suatu pelajaran meskipun tidak ada kaitannya dengan pembelajaran maupun materi dikelas untuk anak, tetapi disitu ada beberapa joke yang disipkan bahwa itu adalah hikmah, itu adalah pembelajaran, tips, trik untuk kita-kita individu seorang manusia disamping kita sebagai guru karena bagaimana pun guru juga manusia.

“Contoh saya, saya memang guru tampilan seperti ini tetapikan asli saya seorang peempuan jadi saya mengusung tema perempuan.

Perempuan seperti apa, perempuan itu kondisinya seperti apa, jadi kalau saya kondisi seprti apa tipsnya harus bagaimana hikmahnya apa pelajarannya apa lebih ke memotivasi ke orang-orang lain,” terangnya.

Kedepan dengan prestasi ini ia menargetkan untuk menghidupkan Borangan rencananya ia bersama salah seorang guru yang juga patner saat lomba di Jabar kemarin ingin membuat satu komunitas untuk guru SD dimana isinya itu salah satunya ada Borangan dan ada materi-materi yang kemarin dilombakan sehingga nanti bisa lebih mudah untuk mencari bibit unggul.

“Mudah-mudahan bisa cepat terwujud untuk mencuptakan guru pelaku seni,” pungkasnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *