Salahsatu pertimbangan Naumov kala itu adalah nilai transfer yang menurutnya terlalu besar. “Mungkin sekitar EUR 10 juta, mungkin Anda mengerti, membayar begitu banyak untuk anak muda dari benua lain. Anda harus berhati-hati dengan hal semacam ini,” ujarnya.
Lokomotiv Moskow pun mengalihkan bidikannya pada pemain muda kala itu, Alan Gatagov. “Ya, kami kalah di final, tapi saya tidak memperhatikan bahwa Neymar bermain lebih baik dari yang lain. Alan Gatagov terlihat sama bagusnya,” ungkapnya.
Namun langkah Lokomotiv Moskow itu ternyata keliru. Pada Maret 2009, Neymar melakukan debut seniornya untuk Santos dan mengambil langkah tentatif pertama di jalan yang membawa dia ke puncak permainan.
Alhasil, Barcelona kemudian mengidentifikasinya dan sukses memboyongnya ke Camp Nou pada 2013 lalu.
Setelah meraih banyak titel bersama raksasa Catalan dengan mengemas 105 gol di sepanjang kiprahnya bersama Los Cules, bintang Brazil yang kini berusia 26 tahun itu pun kini menjelma menjadi pemain termahal sejagat setelah pindah ke Paris Saint-Germain musim ini.
(qur/pojoksatu)
