Berjuang Layaknya Pahlawan

JAKARTA – ’’Kami sudah sepakat sebelum pertandingan. Hari ini 10 November (kemarin) adalah Hari Pahlawan. Kami berjanji berjuang di lapangan layaknya pahlawan,’’ kata pelatih timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini sebelum pertandingan melawan Korea Utara U-19 tadi malam (10/11). Sebuah janji bahwa anak asuhnya tidak akan main-main dalam pertandingan terakhir melawan Korea Utara U-19 pada kualifikasi Piala AFC U-19 grup K.

Janji itu dibuktikan. Timnas U-19 berjuang layaknya pahlawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tadi malam. Garuda Asia pun lolos ke Piala AFC U-19 tahun depan di Uzbekistan dan siap membuktikan layak tampil di Piala Dunia U-20 2021 bukan semata faktor menjadi tuan rumah.

Bacaan Lainnya

Didukung belasan ribu suporter setia, timnas U-19 tertinggal lebih dulu pada menit ke-41. Kapten Korea Utara U-19 Kim Kwang-chong berhasil memperdaya lini pertahanan timnas U-19 dan melakukan tendangan terarah ke pojok gawang. SUGBK yang ramai dengan teriakan suporter langsung terdiam, sepi. Tak menyangka gol itu terjadi.

’’Korut memanfaatkan direct play, pasang dua striker untuk langsung menyerang. Kami akui sulit,’’ ucap Fakhri. Tapi, ’’senjata rahasia’’ timnas U-19 akhirnya dimasukkan pada babak kedua. M. Supriyadi dan Brylian Aldama dimainkan. Supriyadi menggantikan Serdy Ephy Fano Boky pada menit ke-46 dan Brylian masuk pada menit ke-57 untuk menggantikan Theo Fillo Numberi.

Hasilnya, timnas U-19 yang awalnya sulit menembus pertahanan lawan bisa makin agresif. Permainan passing-passing pendek yang mengandalkan kecepatan winger kembali terlihat. Hingga akhirnya, Indonesia dihadiahi penalti setelah Bagus Kahfi dilanggar bek Korut U-19 Chae Yu-song. Bagus yang ditunjuk sebagai algojo pada menit ke-61 menjalankan tugas dengan sempurna.

Gol penalti Bagus menjadi gol terakhir pada pertandingan tadi malam. Tambahan satu poin membuat timnas U-19 menjadi pemuncak grup K dan otomatis meraih tiket Piala AFC U-19 tahun depan. Di posisi kedua ada Korut U-19 yang masih harus menunggu hasil di grup lain untuk lolos sebagai salah satu runner-up terbaik.

Fakhri pun bersyukur bisa lolos ke Piala AFC U-19. Anak asuhnya bisa membuktikan diri punya kesempatan lolos ke Piala Dunia U-20 dengan kerja keras sendiri. ’’Saya bangga atas apa yang sudah dilakukan para pemain,’’ tegasnya.

Soal Supriyadi yang sehari sebelum pertandingan masih cedera dan tadi malam dimainkan, Fakhri menjelaskan bahwa pemain Persebaya Surabaya itu memang mengalami cedera saat latihan (9/11). ’’Tapi tidak parah. Karena itu, saya simpan dan main di babak kedua,’’ jelasnya.

Fakhri pun memuji Bagus yang berhasil mengeksekusi penalti. Bagi Fakhri, penalti dengan situasi tertinggal tidaklah mudah. Apalagi untuk pemain yang masih berusia 18 tahun seperti Bagus. ’’Dia saya tunjuk karena di latihan mampu, dan ternyata benar. Saya bangga dengan apa yang ditunjukkannya,’’ paparnya.

Mantan gelandang timnas Indonesia itu menyebutkan, kemenangan atas Korut U-19 dan lolos ke Piala AFC dipersembahkan untuk seluruh suporter timnas. Untuk semua orang yang selama ini memberikan dukungan dan doa kepada skuadnya. ’’Semoga di Piala Asia nanti kami bisa menunjukkan bahwa kami layak ikut Piala Dunia U-20,’’ harapnya.

Sementara itu, pelatih Korut U-19 Pak Kyong-bong kecewa atas apa yang didapat anak asuhnya. Dia merasa seharusnya timnya bisa menang atas Indonesia kemarin. ’’Tapi, kami telah berusaha dengan baik. Kami jelas tidak senang dengan hasil ini,’’ katanya.

Dia juga mengkritik sikap pemain Indonesia. Terutama setelah Bagus mencetak gol melalui titik putih. Pak Kyong-bong merasa pemain Indonesia sengaja mengulur waktu. ’’Ya, mereka sengaja melakukan itu agar hasilnya bisa seri dan mereka lolos,’’ ucapnya. (rid/c19/ali)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *