Putus Cinta, Pria 24 Tahun Ini Nekat Gantung Diri

Cinta terkadang membuat orang menjadi nekat. Seperti yang dilakukan TS alias Tom, warga Desa Tolotio, Kecamatan Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Gara-gara cinta, pria berusia 24 tahun itu nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, Minggu (1/4) pukul 16.30 WITA.

Aksi Tom itupun membuat warga Desa Tolotio geger. Pasalnya, Tom cukup familiar di kalangan masyarakat Desa Tolotio. Kesehariannya, Tom menjabat sebagai salah satu Kepala Seksi di Pemdes Tolotio.

Bacaan Lainnya

Tak heran bila aksi Tom yang mengakhiri hidup dengan seutas tali langsung memicu kerumunan warga. Para warga yang tadinya mulai bersiap menyambut datangnya magrib, langsung berhamburan menuju kediaman Tom.

Informasi yang dirangkum Gorontalo Post (Jawa Pos Group), sekitar pukul 11.00 WITA, Tom masih sempat bercanda dengan sang nenek, Aisa Bakari, 62, di dapur. Hampir satu jam lamanya cucu dan nenek itu saling bercanda ria.

Menjelang pukul 12.00 WITA, Tom meminta izin ke kamarnya. Ia pun menyampaikan alasan ingin beristirahat.

Tanpa ada firasat apa pun, Aisa mengiyakan permintaan Tom. Ia pun membiarkan sang cucu ke kamar.

Hingga sore hari, Tom tak kunjung keluar kamar. Sekitar pukul 16.30 WITA, pacar Tom, GDJ alias Ema datang ke rumah Tom. Kebetulan jarak rumah insan yang dilanda perasaan cinta itu saling berdekatan.

Gadis 23 tahun itu sengaja datang ke rumah Tom karena ingin menyelesaikan konflik asmara yang dihadapinya bersama Tom. Sekitar empat hari sebelumnya, keduanya sempat cekcok. Kondisi itu membuat keduanya bertikai.

Namun beberapa saat kemudian, Tom lantas menghubungi Ema untuk menyampaikan permohonan maaf. Ditengarai karena belum mendapat respons, Tom menghubungi Ema melalui telepon. Ia pun mengatakan akan pergi selama-lamanya bila permintaan maafnya tak dikabulkan.

Begitu tiba, Ema lantas menanyakan keberadaan Tom kepada Aisa. “Ada di dalam kamar,” jawab nenek Aisa kepada Ema.

Dari depan rumah Aisa lantas menuju ke kamar Tom. Perempuan paruh baya itu mengetuk pintu dan memanggil nama Tom berkali-kali. Namun panggilan Aisa tak direspons. Suasana dalam kamar hening dan tak terdengar bunyi gerakan apa pun.

Kondisi itu membuat Aisa dan Ema langsung waswas. Sebab, tak biasanya Tom tak merespons panggilan neneknya. Ema lantas berinisiatif melihat kondisi kamar melalui ventilasi pintu. Ia pun mengambil kursi dan kemudian mengintip kondisi di dalam kamar.

“Innalillahi,” seketika itu Ema langsung histeris melihat sosok sang kekasih sedang bergelantungan di seutas tali di dalam kamar.

Tangis perempuan berkulit kuning langsat itu pun langsung pecah. Seiring hal itu, warga sekitar pun bergegas menuju kediaman Tom.

Beberapa saat, petugas Polsek Bonepanti tiba di lokasi kejadian. Setelah dievakuasi, pihak keluarga memilih untuk menyemayamkan korban. Direncanakan korban akan dikebumikan Senin (2/4) dini hari.

Kapolsek Bonepantai Iptu Wahab Tambipi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), namun pihak keluarga korban menolak untuk otopsi.

“Korban diduga gantung diri karena tak kuat menghadapi konflik asmara,” kata mantan Kapolsek Kabila itu.

(nas/jpg/ce1/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *