Pukuli M Kece, Irjen Napoleon Diacam Hukuman 7 Tahun

Irjen Pol Napoleon Bonaparte
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte (tengah) menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Majelis hakim memvonis terdakwa mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu dengan hukuman empat tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider enam bulan kurungan. (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

JAKARTA Irjen Pol Napoleon Bonaparte telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan kepada tersangka penista agama Muhammad Kosman alias Muhammad Kece. Atas perbuatannya itu, Napoleon berpotensi mendapat tambahan hukuman 7 tahun penjara.

“Bisa saja ini diterapkan Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP. Ini lebih tinggi karena faktanya korban kan memang mengalami luka-luka, ini mungkin unsurnya akan dipandang ke sana ya,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian saat dikonfirmasi, Kamis (30/9).

Bacaan Lainnya

Andi mengatakan, saat ini penyidik masih menyelesaikan berkas perkara kasus penganiayaan ini. Setelah itu, akan dikirim ke Kejaksaan.

“Untuk saat ini sementara penyidik menerapkan Pasal 170 KUHP. Kalau kita lihat Pasal 170 memang di ayat 1 itu ancaman maksimal 5 tahun 6 bulan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Andi menuturkan, saat ini Napoleon baru menjalani penahanan untuk kasus suap red notice Djoko Tjandra dengan vonis 4 tahun penjara. Selanjutnya Napoleon masih menjadi tersangka kasus penganiayaan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

“Yang sudah dia jalani (kasus suap) ini kan proses kasasi. Tapi tentu yang ini (penganiayaan) juga tetap jalan. Kita tunggu saja apa vonis hakim, ini kan menjadi akumulasi terhadap hukuman yang bersangkutan,” pungkas Andi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *