Protes, Belasan Mahasiswa Nekad Mancing di Jalan Raya Parungpanjang Rumpin

PROTES : Sejumlah mahasiswa melakukan aksi pancing ikan di Jalan raya Parungpanjang, tadi siang. (Septi/ Radar Bogor)

BOGORLubang di Jalan Raya Parungpanjang tepatnya di Kampung Cijengir, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin terus bertambah.

Banyak pengendara roda dua sering terjatuh. Hal itu, mengundang keprihatinan sejumlah pihak, salah satunya Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR).

Bacaan Lainnya

Mereka menggelar aksi teatrikal seperti mandi hingga mancing ikan di tengah jalan, sejak 1 Juni 2021 sekaligus merayakan Hari Lahir Pancasila.

Ketua HMR, Ibnu Sakti Mubarok mengatakan, momentum ini bukan hanya sekadar mengingat butir-butir Pancasila agar dapat diingat. Namun, diiringi dengan pengimplementasian.

“Kami menuntut pemerintah untuk membuka mata dan telinga agar pemerataan pembangunan di Kabupaten Bogor terlaksana dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila,” ungkapnya di sela-sela aksi, tadi siang (2/5/2021).

Selain itu, sambungnya, peran pengusaha tambang yang berada di Kecamatan Rumpin cukup besar lantaran turut berkontribusi merusak jalan penghubung antar Kecamatan Rumpin dengan Parung Panjang itu.

Melalui aksi tersebut, HMR berupaya membangunkan kesadaran semua pihak untuk peduli terhadap lingkungan sosial.

Terutama, CSR perusahaan tambang tak diketahui peruntukannya.

“Kami juga meminta Dinas PUPR cepat tanggap, jangan hanya menutup jalan ini dengan bebatuan, itu bukan solusi,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah Leuwiliang, Eko Sulistianto menyatakan, jalan tersebut di luar inventarisasi Dinas PUPR Kabupaten Bogor.

“Kalau Jalan Raya Parungpanjang masuk ke jalan inventaris provinsi,” jelasnya.

Meskipun begitu, pihaknya pernah berkoordinasi dan jalan tersebut ditinjau langsung oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.

“Belum ada tindak lanjut, baru ada tiga jalan tambang yang ditangani provinsi,” tandasnya.(cok/c)

Pos terkait