Pengamat : Antikorupsi Wajib Jadi Visi Misi dan Program Kerja Capres 2024

KPK
KPK saat mengumumkan tersangka baru/Net

JAKARTA — Jumlah operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya sudah lebih dari cukup untuk menyadarkan publik dan para elite politik, bahwa korupsi masih menjadi penyakit yang belum sembuh di negeri ini.

Tercatat, hanya dalam dua tahun, KPK yang dipimpin Firli Bahuri sudah melakukan OTT sebanyak 17 kali. Atas alasan itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin meminta para elite untuk menjadikan antikorupsi sebagai bagian dari visi misi capres-cawapres 2024. Apalagi, tema seputar antikorupsi sering tidak jadi prioritas atau sebatas angin lalu dalam pesta 5 tahunan.

Bacaan Lainnya

“Tema-tema pemberantasan korupsi acap kali dilupakan saat visi misi capres-cawapres. Harusnya wajib jadi visi misi dan diurai dalam program kerja,” kata Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL (jaringan radar sukabumi) sesaat lalu di Jakarta, Rabu (26/1).

Menurutnya, nama Firli Bahuri memang berada di barisan depan sebagai tokoh yang konsen pada pemberantasan korupsi. Kerja nyata di KPK setidaknya sudah memberi bukti tersebut. “Firli Bahuri layak dipertimbangkan karena kerja-kerja pemberantasan korupsinya yang silent tapi nyata. Dia cukup potensial juga untuk 2024,” katanya.

Hanya saja, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengingatkan bahwa elektabilitas Firli Bahuri masih perlu didongkrak dengan kerja keras. Dia yakin jika Firli giat dalam pemberantasan korupsi besar, maka rakyat hingga parpol akan melirik.

“Firli harus lebih giat, agar bisa masuk radar capres 2024,” demikian Ujang Komarudin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *