Kereta Api BIM Menjelang Diresmikan

Jelang diresmikan Presiden Joko Widodo, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno melakukan ujicoba perjalanan menggunakan kereta api (KA) Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Irwan Prayitno bersama rombongan PT KAI Divre II Sumbar bertolak dari stasiun Simpang Haru Padang menuju BIM sekitar pukul 15.35 WIB, Selasa (24/4).

Tak lantas langsung ke BIM, Gubernur juga meninjau stasiun Tabing dan stasiun Duku yang akan menjadi tempat singgah dari KA bernama Minangkabau Ekspres, itu. “Ujicoba ini sekaligus memantau kesiapan KA. Untuk infrastruktur semuanya sudah beres,” kata Irwan Prayitno di stasiun BIM, Padang Pariaman, Selasa sore (24/4).

Bacaan Lainnya

Pemerintah, lanjut Irwan, menargetkan pengoperasian KA Bandara pada Mei 2018 mendatang. Rencananya, pekan pertama Mei atau sekitar tanggal 2 Mei, Menteri Perhubungan akan melakukan soft launching Minangkabau Ekspres. Lalu, sepekan setelahnya, atau 8 Mei, Presiden Jokowi dijadwalkan datang untuk meresmikan secara langsung pengoperasian KA bandara.

Jika Jokowi tidak jadi berkunjung, tak lantas pengoperasian KA BIM dihentikan. “Nanti tergantung Menteri. Kita berharap Presiden datang. Ini kan baru rencana kedatangan Pak Presiden,” terangnya.

Gubernur juga mengisahkan, untuk merealisasikan moda transportasi terintegrasi ini, cukup memakan waktu panjang. Mulai dari proses pembebasan lahan untuk pembangunan rel dari wilayah Duku menuju BIM sepanjang 3,9 km yang tuntas dalam waktu lama sejak tahun 2014 hingga 2016. Bahkan, penyelesaiannya sampai ke meja hijau.

“Tanah dan rel selesai, lalu ada perubahan lokomotif yang menarik kereta. Awalnya lokomotif Sibinuang, namun ada yang perlu diperbaiki cukup lama. Akhirnya Kementerian Perhubungan mengganti lokomotif baru yang didatangkan dari Kore Selatan,” katanya.

Akhirnya, keseluruhan sarana dan prasarana operasional KA Minangkabau Ekspres tuntas akhir tahun 2017. Namun, untuk operasional kedepan, masih akan terus ada peningkatan layanan. Misalnya, pembangunan ruang keberangkatan BIM yang langsung terkoneksi dengan stasiun kedatangan KA Bandara.

“Angkasa Pura II BIM akan melakukan pembenahan. Nanti pintu keberangkatan yang saat ini jadi pintu kedatangan penumpang pesawat. Lalu pintu keberangkatan berada dekat dengan Stasiun KA Minangkabau Ekspres,” bebernya.

Irwan Prayitno berharap, masyarakat benar-benar memanfaatkan keberadaan kereta menuju bandara. Sebab lebih cepat, hemat, dan efektif.

Untuk menarik minat masyarakat, Dinas Perhubungan Sumbar bersama dengan PT KAI selaku operator kereta menetapkan tarif promosi sebesar Rp 10 ribu per sekali perjalanan, dari Simpang Haru menuju BIM. Tarif ini sebetulnya lebih rendah dari ketetapan awal yakni Rp 20 ribu untuk sekali perjalanan. Menurutnya, subsidi diberikan bagi pengguna KA Minangkabau Ekspres untuk menyedot animo konsumen.

Nantinya, kereta yang bisa menempuh jarak 22 km antara Padang-BIM hanya dalam waktu 30 menit ini akan berhenti di dua titik lainnya, yakni Stasiun Tabing dan Stasiun Duku. “KAI dan Angkasa Pura sudah mengatur 5 kali jadwal pulang-pergi. Jamnya sudah diatur, melihat jam-jam sibuk penerbangan,” jelas Gubernur dua periode itu.

Sementara itu, Kepala PT KAI Divre II Sumbar, Yuherman menjelaskan, layanan kereta api menuju BIM nantinya, tidak saja diperuntukkan bagi penumpang KA Minangkabau Ekspres dari stasiun Simpang Haru Padang. Penumpang kereta api dari Pariaman dan Kayu Tanam, bisa juga diarahkan masuk ke BIM, melalui transit ke stasiun Duku.

“Untuk jadwal KA Minangkabau Ekspres, pasti kita sesuaikan dengan jadwal kedatangan ataupun keberangkatan pesawat,” ungkap Yuherman.

Selain itu, tambah Yuherman, agar layanan interkoneksi moda transportasi ini benar-benar dirasakan masyarakat, kedepan PT KAI juga akan membuka loket check inpenerbangan di stasiun kereta api yang dilalui KA Minangkabau Ekspres.

“Kalau penumpang pesawat sudah check in di stasiun, mereka tak perlu lagi mengantri atau terburu-buru,” katanya.

Kereta Api Minangkabau Ekspres sendiri dominasi warna hijau dan putih. Kereta buatan Korea Selatan ini terdiri dari 4 rangkaian kereta, dengan daya tampung penumpang mencapai 393 orang.

(rcc/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *