Nadia mengungkapkan, peringatan kepada KPK itu seiring mencuatnya laporan media asing Asia Sentinel yang menyebut adanya konprirasi kriminal yang diduga dilakukan pemerintahan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Nadia, laporan itu menjadi momentum agar KPK segera mengusut kasus yang diduga merugikan keuangan negara Rp 6,7 triliun itu.
Sebelumnya, KPK telah mengumumkan akan menindaklanjuti skandal Century. Janji itu mereka sampaikan seiring putusan praperadilan PN Jakarta Selatan. Namun, sampai sekarang KPK belum membuka penyidikan baru terkait perkara itu.
“Sebagai lembaga negara yang besar, ini (belum naiknya kasus Century ke penyidikan) tendangan yang cukup telak ya ke KPK,” sindir Nadia.
Boyamin menambahkan, pihaknya juga menyerahkan salinan berkas audit kerugian keuangan negara atas kebijakan bailout Century.
Dalam berkas itu menyebutkan bahwa negara dirugikan Rp 6,7 triliun akibat pemberian dana talangan Bank Century. “Nadia bersedia jadi saksi kalau memang dipanggil oleh KPK dan menyampaikan apa adanya,” tutur dia.
