Gubernur Perempuan Siap Hadir di Jogjakarta

Lebih dari tiga jam nonstop Romo Noer bicara. Dengan penuh semangat dia mengulas sejarah suksesi Kerajaan Mataram yang penuh dinamika. Pusat kerajaan juga mengalami lima kali perpindahan. Dari Kotagede, Kerta, Plered, kemudian Kartasura dan terakhir di Surakarta. Setiap kali pergantian raja diikut perubahan nama raja yang bertakhta.

Sebut saja saat Mataram berpusat di Kartasura. Raja yang bertakhta melestarikan gelar Amangkurat. Itu dimulai dari Susuhunan Amangkurat II. Dilanjutkan Amangkurat III. Gelar itu dipakai sejak Amangkurat I atau Hamangkurat Agung semasa keratonnya berada di Plered, Bantul.

Bacaan Lainnya

Saat Amangkurat III digantikan pamannya, Pangeran Poeger, gelarnya bukan Amangkurat IV. Tapi Susuhunan Paku Buwono (PB) I. Putra mahkota PB I yang menggantikan ayahnya ternyata tak memakai gelar PB II. Namun kembali memakai nama kakeknya, Amangkurat IV.

Kejadian ini kembali terulang. Putra mahkota Amangkurat IV tidak mau melestarikan nama ayahnya. Lebih memilih gelar Susuhunan PB II. Sebutan yang pernah dipakai kakeknya, PB I.

Cerita Romo Noer itu secara tersirat ingin menjelaskan peristiwa bersejarah yang berlangsung di Keraton Jogja pada 30 April 2015. Ketika itu, Sultan Hamengku Buwono X secara mengejutkan mengubah nama dan gelarnya. Dari Sultan Hamengku Buwono X menjadi Sultan Hamengku Bawono Kasepuluh.

Sedangkan gelar Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati ing Ngalaga Ngaburrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sedasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat, juga diganti.

Gelar baru adalah Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati ing Ngalaga Langgeng ing Bawana Langgeng, Langgeng ing Tata Panatagama.

“Sejarah membuktikan dan pergantian nama itu menjadi hak preogratif raja yang bertakhta,” tegas pangeran senior Keraton Jogja ini.

Sosialisasi keistimewaan DIJ itu bertajuk pawiyatan. Kepala sekolah pawiyatan dijabat GKR Mangkubumi. Sekretaris Pawiyatan Fajar Sudarwo mengatakan, pawiyatan keistimewaan akan diberikan kepada semua perusahaan angkutan online. Misalnya Grab, Gojek, dan lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *