Gempa Kembali Guncang Lombok

LOMBOK-Gempa susulan dengan kekuatan 7,0 skala richter (SR) kembali mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Getaran keras itu dirasakan sekitar pukul 21.56 WIB atau 22.56 WITA (19/8). Namun, dipastikan gempa kuat itu tidak menimbulkan tsunami.

Berdasarkan laman www.bmkg.go.id, gempa 7,0 SR itu terjadi hingga kedalaman 10 Km pada lokasi 28 LS – 116.71 BT 30 km timur laut. Sampai saat ini, gempa tersebut dinyatakan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Sementara, berbagai gempa susulan memang terus terjadi sejak pagi. Dari catatan BMKG, gempa susulan pertama terjadi pada pukul 11.06 WIB atau 12.06 WITA dengan kekuatan 5,6 SR. Tak lama, 4 menit kemudian ada gempa susulan dengan kekuatan 6,5 SR.

Bacaan Lainnya

Gempa yang terjadi dalam waktu berdekatan itu kembali merusak berbagai bangunan. Salah satunya masjid yang rusak hingga longsor di sekitar Gunung Rinjani. Yaitu, Gunung Pegansingan dan Gunung Anak Dara.

“Longsor ke dua gunung tersebut mengarah ke wilayah dusun Madaen, Desa Sembelia, Kecematan Sembelia,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Minggu (19/8). Disebutkan kalau gempa 6,5 SR itu terasa hingga Pulau Sumbawa dan Bali. Dua masjid di Pulau Sumbawa mengalami rusak di bagian atap dan temboknya retak-retak.

Gempa itu mengakibatkan masjid di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat rusak bagian atasnya dan satu masjid lainnya di Kecamatan Seteluk, mengalami retak-retak pada dindingnya. Beruntung, saat kejadian tak ada seorang pun jamaah di dalam masjid.

Hingga pukul 21.00 WIB, satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat kaget saat guncangan gempa terjadi. Kemungkinan, korban meninggal akibat serangan jantung karena kaget merasakan guncangan gempa yang keras dan juga trauma dengan gempa.

“Selain itu, satu orang mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa genteng rumah,” ucapnya.Gempa 6,5 SR itu, 97 unit rumah rusak berat dan 35 rusak ringan. “Pendataan masih terus dilakukan oleh personil Babinsa TNI, Polri, BPBD, SKPD, relawan dan lainnya masih melakukan pendataan distribusi bantuan di Lombok Timur,” pungkasnya.

Gempa bumi berkekuatan 7.0 scala richter juga terasa di Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB. Takut air laut naik, warga Desa Kawinda Toi langsung berlarian ke tempat yang lebih tinggi

“Gempa terasa beberapa kali, ada sekitar 5 kali, yang kedua sekitar pukul 21.00 Wita terasa sangat keras. Terus kita yang di Desa Kawinda Toi langsung keluar rumah berlari ke tempat lebih tinggi, ada juga yang naik gunung,” ujar salah seorang warga Desa Kawinda Toi, Dumin, Minggu (19/8).Menurut Dumin, saat gempa terjadi warga mendengar informasi jika air laut tengah naik ke darat. Warga pun langsung panik.

“Ya takutnya air lautnya naik, jadi ada informasi ini lautnya sudah naik, makanya mereka lari ke gunung,” katanya.Gempa kedua dengan kekuatan besar pun terasa selama hampir 1 menit. “1 menit terasa gempanya,” ucapnya.

 

(rdw/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *