Fenomena Munculnya Cacing, Bikin Geger di Solo

RADAR SUKABUMI – Munculnya cacing di beberapa tempat di Solo, akhir-akhir ini, tampaknya belum dapat dikatakan sebagai petunjuk akan terjadi gempa. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut kemunculan ratusan cacing ke permukaan tanah di sejumlah tempat di Solo, Jawa Tengah, belum dapat dipastikan sebagai pertanda akan terjadi gempa.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, fenomena cacing di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung bukti-bukti alamiah lain beserta data anomali prekursor. Namun, dia mengatakan, isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bukan tak berdasar.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, beberapa peristiwa gempa merusak di dunia, di antaranya diawali adanya gejala alamiah, berupa kemunculan cacing tanah secara masal. Di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang gempa Chi Chi pada 1999. Pada peristiwa gempa Haicheng, Tiongkok pada 1975, beberapa hari sebelumnya juga dilaporkan ada kemunculan cacing tanah yang sangat banyak ke permukaan tanah.

”Beberapa sumber pustaka lain juga mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang gempa, seperti kajian Chen dan kawan-kawan (2000), Rikitake (1979), Whitehead dan Ulusoy (2013), dan Liso dan Fidani (2014). Menurut Grant dan Conlan (2015), kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang gempa, terkait dengan anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Munculnya anomali ini dilaporkan terjadi beberapa hari sebelum gempa bumi,” terang Daryono.

Namun demikian, kata Daryono, berdasar laporan kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang gempa besar, ternyata selalu didukung data perilaku gejala alamiah tak lazim lain, seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lompat di kolam.

Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa, para ilmuwan juga menandai adanya anomali prekursor gempa. Prekursor gempa adalah sebuah anomali kondisi lingkungan fisis yang menjadi petunjuk akan terjadinya gempa. Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah, dan emisi radon yang terjadi berbarengan. Radon merupakan unsur radioaktif, gas radon dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan stressnya, sehingga radon menjadi parameter penting dalam prekursor gempa bumi.

”Jika tidak ada data dukung penguat lain, munculnya cacing secara masal ke permukaan diduga diakibatkan perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak, termasuk kemungkinan terpapar bahan kimia, seperti disinfektan dan lain-lain,” ujar Daryono.

Namun demikian karena wilayah Indonesia memang rawan gempa, menurut dia, sebaiknya masyarakat harus selalu waspada, mengingat peristiwa gempa kuat dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan belum dapat diprediksi.

Sebelumnya warganet dihebohkan dengan munculnya banyak cacing ke permukaan tanah di Solo yang dipercaya sebagai pertanda akan terjadi gempa. (jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *