Coki Pardede Ditangkap, Tretan Muslim : Jujur Lega, Kalau Ini yang Terbaik

Tretan Muslim
Tretan Muslim dan Patrick Effendy di Podcast Deddy Corbuzier membahas Coki Pardede.

KOMIKA Tretan Muslim tak menampik dirinya lega sahabatnya, Coki Pardede ditangkap polisi. Karena, bisa jadi dengan cara ini, Coki bisa benar-benar melepaskan diri dari narkotika.

Selama ini, Tretan menyebut rekan-rekan di Majelis Lucu Indoensia (MLI) sudah berusaha membantu Coki, namun belum berhasil.

Bacaan Lainnya

“Jujur lega, kalau ini yang terbaik. Karena dia didakwahi enggak mempan, mau pakai apa lagi. Dari November (2020) sampai sekarang (dirinya kepikiran) ‘gimana ini orang’. (Tretan) deg-deg-an kalau dia (Coki) hilang,” jelasnya di Podcast Deddy Corbuzier, Sabtu (4/9/2021).

Selama ini, Tretan mengatakan sudah berusaha menolong Coki. Termasuk memohon ke MLI jangan memecat Coki saat ketahuan menggunakan narkoba. Namun, ternyata temannya itu tak juga lepas dari pengaruh sabu.

“Aku kalau curiga (dia habis pakai sabu), aku selalu lapor (ke teman lain di MLI), aku mau dia sembuh. Aku enggak ngerti narkoba ini, (dia pikir) tiga bulan diawasi berhenti,” ujarnya.

Tretan mengatakan Coki sejatinya orang yang bisa lepas dari narkoba dan bisa hidup tanpa narkoba. Itu terbukti saat tidak memakai bisa semangat syuting. “Pakai (narkoba) dia jadi introvert,” lanjutnya.

Diapun sejatinya kepikiran suatu hari Coki bakal ketangkap. Makanya dia sudah siap-siap saja kalau dipasangkan dengan duet lainnya.

“Siap-siap aku dipasangin sama Dustin, (atau) sendiri. Aku sih ada kepikiran (Coki ketangkap),” tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan CEO MLI, Patrick Effendy yang juga mengaku lega atas penangkapan Coki. “Gua lega Coki ditangkap, lega banget,” sebutnya.

Sebab, saat mereka tahu Coki konsumsi narkoba sejak tahun 2020, sejak itu pula mereka hidup dalam ketidaktenangan.

“Yang bikin lega, kejadian itu dari November sampai sekarang hampir setiap hari deg-deg-an terus. Leganya itu akhirnya tanpa diganggu apapun Coki bisa punya program fokusnya untuk adiksinya dia,” ucapnya.

Pihaknya juga saat ini berusaha tetap membantu Coki dengan pendampingan kuasa hukum dalam kasus ini. Dimana mereka bakal mengajukan rehabilitasi untuk Coki.

Mereka berharap rehabilitasinya di tempat yang mereka tentukan, karena ingin Coki didampingi Pendeta Yerri, yang sempat membantu Coki dan melanjutkan program-program yang sudah disusun untuk kesembuhannya.

Meski begitu, Patrick mengatakan belum mengetahui nasib Coki di MLI. Sebab, secara aturan ketika bermasalah dengan narkoba akan dikeluarkan. Karena MLI berhubungan dengan bisnis.

Namun, mereka akan bertindak layaknya keluarga, seperti yang mereka lakukan selama ini. Seperti memberikan support system, pendampingan juga menghadirkan psikiater, karena Coki merasa sering gelisah.

“Kita kayak keluarga tidak mungkin melepaskan dan meninggalkan,” pungkasnya. (nin/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *