Black Box Sudah Terdeteksi

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombespol Musyafak menuturkan, untuk hari ini (31/10) data antemortem atau data identitas korban dari keluarga telah masuk sebanyak 191 data. Satu keluarga bisa memasukkan lebih dari satu data antemortem. ”Namun, data antemortem berupa tanda medis seperti struktur gigi, sidik jari dan sebagainya. Kami mohon keluarga melengkapi,” ujarnya.

Data antemortem berupa tanda medis tersebut coba dicocokkan dengan postmortem atau data yang diambil dari jenazah korban. Hasilnya, dapat diidentifikasi satu korban bernama Jannatun. Dia tercatat berasal dari Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur. ”Jenazah dapat diidentifikasi karena ditemukan bagian tubuh yang masih baik,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Sementara Kapusinafis Polri Brigjen Hudi Suryanto menjelaskan bahwa jenazah korban mampu diidentifikasi karena ditemukan tangan bagian tangan kanan yang masih menyambung dengan bagian dada hingga perut. Lalu, kondisi sidik jari yang masih baik. ”Maka, kami scan sidik jari bagian telunjuk yang relatif baik, hingga keluar identitasnya,” jelasnya.

Dari semua itu ditemukan 13 titik kesamaan pada sidik jari. Standarnya hanya dengan 12 titik kesamaan bisa ditentukan identik. ”Dengan begitu yakin untuk membuat kesimpulan,” urainya. Bagaimana dengan identifikasi korban lainnya? Arthur menjelaskan bahwa data antemortem tanda medis lain kurang kuat hingga membuat tim DVI menunda menyimpulkan identitas dari para korban. ”Dalam proses pencocokan atau rekonsiliasi ini terjadi pembicaraan yang ketat,” paparnya.

Salah satu contohnya, terdapat data berupa tato dari pihak keluarga. Namun, tidak bisa dicocokkan dengan jenazah korban. Bahkan, untuk menentukan identitas korban yang masih anak dan bayi juga kurang meyakinkan. Sebab, ada sebagian tim DVI yang tidak setuju dalam menentukan usia korban berdasar ronsen untuk mengetahui pertumbuhan tulang.”Untuk itu kami putuskan menunggu hasil tes DNA,” ujarnya.

Dari 189 keluarga penumpang dan kru pesawat baru diambil 147 sample DNA. Artinya, setidaknya masih kurang 41 sample DNA dari keluarga. Bahkan, bisa lebih karena untuk satu korban bisa jadi membutuhkan beberapa sample atau malah yang melapor dari keluarga ada lebih dari satu. ”Kami mohon agar secepatnya dilengkapi,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *