Ada Isu LGBT di Kasus Irjen Ferdi Sambo, Otopsi Dubur Brigadir J Selesai, Giliran Dubur Ferdy Sambo Diperiksa

Ferdy Sambo, Putri Candrawati
Ferdy Sambo, Putri Candrawati dan Brigadir Joshua

JAKARTA — Publik penasaran dengan motif pembunuhan Brigadir Joshua, apakah perselingkuhan empat segi atau LGBT. Otopsi dubur Brigadir Joshua Hutabarat pun sudah kelar. Otopsi dubur Brigadir Joshua Hutabarat telah dilakukan pada akhir Juli 2022 lalu.

Kabarnya, hasil otopsi dubur Brigadir Joshua akan disampaikan oleh tim dokter forensik pada Senin (22/8). Hasil otopsi akan diberikan ke Bareskrim Polri. Selain otopsi dubur, hasil otopsi kelamin Brigadir Joshua juga akan dilaporkan kepada Tim Khusus (Timsus) yang menangani kasus pembunuhan Brigadir Joshua.

Bacaan Lainnya

Setelah hasil otopsi Brigadir Joshua keluar, ada yang meminta agar dubur Ferdy Sambo juga diperiksa. Pemeriksaan dubur Ferdy Sambo bertujuan untuk mengetahui apakah jenderal bintang dua itu LGBT atau bukan.

Ketua IPW (Indonesia Police Watch) Sugeng Teguh Santoso mengaku mendengar isu LGBT dalam kasus Ferdy Sambo. Kendati demikian, sampai saat ini LGBT di kasus Sambo masih sebatas isu karena belum ada bukti.

“Saya tahu, tapi isu juga. Sama seperti yang beredar soal perselingkuhan, isu juga. Karena saya minta bukti foto, enggak saya dapat,” jelas Sugeng saat jadi tamu podcast Hazairin Sitepu atau Bang HS di Graha Pena Bogor, Jumat malam (19/8).

Sugeng kemudian menyinggung soal permintaan otopsi dubur Brigadir Joshua yang disampaikan oleh pengacara keluaragnya. Otopsi ulang jenazah Brigadir Joshua sudah dilakukan pada Rabu 27 Juli 2022. Tinggal menunggu hasilnya.

“Yang menarik ini sebetulnya bukti otopsi. Ada suara keluarga minta otopsi dubur. Makanya itu kita akan tahu nih hari Senin. Hari Senin depan katanya mau ada laporan hasil otopsi,” kata Sugeng.

Selain hasil otopsi dubur, kata Sugeng, hasil otopsi kelamin Brigadir Joshua juga akan dilaporkan oleh tim dokter forensik. “Apakah ada serangan terhadap kelaminnya si Joshua, kita akan tahu hasilnya Senin depan,” beber Sugeng.

Sugeng mengaku tidak mau membahas secara rinci soal LGBT karena dia tidak memiliki bukti. “Jadi soal LGBT ini atau bagaimana, ini juga isu yang saya dengar. Saya gak pernah bicara soal itu,” kata Sugeng.

Kalaupun ditanya, Sugeng mengatakan dirinya hanya akan menjawab bahwa LGBT itu isu. Kendati demikian, pernyataan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo seolah membenarkan adanya LGBT dalam kasus Ferdy Sambo.

“Pernyataan itu tewakili sepertinya dengan pernyataan Dedi Prasetyo yang menyatakan ini kalau motifnya dibuka, kasihan kedua belah pihak,” beber Sugeng.

Selain Dedi Prasetyo, Menko Polhukam Mahfud MD juga mengisyaratkan bahwa motif pembunuhan Brigadir Joshua ada kaitannya dengan LGBT. Sugeng mengatakan, Mahfud MD telah mengatakan motifnya hanya boleh didengar oleh orang dewasa karena mengerikan campur menjijikkan.

“Pak Mahfud mengatakan motif ini 18 tahun ke atas, menjijikkan. Apa itu menjijikkan? Ya, kalau misalnya selingkuh kan tidak menjijikkan,” kata Sugeng.

“Selingkuh itu sesuatu yang biasa kalau itu heteroseksual. Tapi kalau dalam konteks seksual yang menjijikkan itu dalam pergaulan sosial kita yang masih tidak bisa diterima memang LGBT,” tandas Sugeng Teguh Santoso.

Sebaiknya Bareskrim Umumkan Motif

Sugeng menyarankan agar Bareskrim Polri sebaiknya mengumumkan motif pembunuhan Brigadir Joshua. “Bareskrim harus buka supaya tidak berputar-putar. Karena keterangan yang menjadi sahih adalah di Bareskrim,” kata Sugeng beberapa waktu lalu.

Pos terkait