WARUDOYONG – Peringatan hari AIDS sedunia tahun 2019 tingkat Kota Sukabumi, dilakukan dengan cara yang berbeda. Yakni, dengan menyisir warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Nyomplong, Kota Sukabumi.
Kegiatan tersebut diharapkan, dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat luas, terutama warga lembaga pemasyarakatan akan pentingnga pencegahan HIV-AIDS.
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi menjelaskan, lingkungan Lapas dikategorikan sebagai daerah yang rawan penularan HIV/AIDS. Dengan kegiatan ini, Fahmi berharap ke depan di lingkungan Lapas lahir kader-kader warga binaan yang lebih peduli pada pencegahan penyebaran HIV/AIDS.
“Peringatan hari AIDS sedunia di Lapas ini sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat luas terutama warga lembaga pemasyarakatan akan pentingnga pencegahan HIV-AIDS,” terang Fahmi, Senin(9/12).
Orang nomor satu di Kota Sukabumi ini berpesan, warga binaan Lapas agar bersama-sama memutus mata rantai penyebaran HIV – AIDS. Fahmi meminta, berprilakulah sesuai yang diajarkan oleh agama. Tidak hanya itu, warga binaan juga harus mencerminkan prilaku yang baik ditengah masyarakat.
“HIV/AIDS bukan virus yang harus dipaparkan, bukan orangnya yang harus di jauhi. Tetapi bagaimana kita bersama sama memutus mata rantai virus tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Achmad Fahmi juga memberikan penghargaan kepala Klinik Lapas Kelas II B Kota Sukabumi sebagai layanan kesehatan yang berperan aktif dalam penanggulangan HIV – AIDS di Kota Sukabumi, khususnya bagi para warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Nyomplong, Kota Sukabumi.
“Semoga saja klinik Lapas Kelas II B Kota Sukabumi ini bisa menjadi media untuk memutus mata rantai HIV-AIDS, khususnya di kalangan warga binaan,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi, Yunianto menambahkan, kegiatan ini untuk memberikan edukasi mengenai upaya pencegahan penyebaran HIV-AIDS. Salah satunya dengan menggandeng Dinas Kesehatan, KPA, dan penggiat HIV/AIDS.
“Sejumlah kegiatan pencegahan penyebaran HIV juga dilaksanakan di Lapas. Di antaranya pemeriksaan Voluntary Counseling Test (VCT) secara berkala dan sosialisasi HIV di lingkungan Lapas,” pungkasnya. (upi/d)