Serap Aspirasi, Masyarakat Adukan Masalah Dampak Pandemi ke Dewan Rionel

SERAP ASPIRASI: Anggota DPRD Kota Sukabumi Fraksi Gerindra, Rionel Andyta Layendra saat melakukan reses di Rt 03 , Rw 01 Kelurahan Cibeureum Hilir Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Foto:ist

SUKABUMI- Masa pandemi Covid-19 nyatanya masih menghantui masyarakat. Dampak dari kasus tersebut sejumlah masyarakat kehilangan pekerjaannya. Hal tersebut terungkap saat Anggota DPRD Kota Sukabumi Fraksi Gerindra, Rionel Andyta Layendra mengadakan kegiatan reses di Rt 03 , Rw 01 Kelurahan Cibeureum Hilir Kecamatan Cibeureum.

” Iya masyarakat masih berkeluh kesah dampak pandemi covid-19. Di tengah masyarakat terjadi penganguran, hilangnya pekerjaan tetap, bantuan yang tidak tepat sasaran, hingga pembelajaran tatap muka yang tertunda,” ujar Rionel Andyta Layendra usai kegiatan reses kepada Radar Sukabumi, Minggu (9/5).

Bacaan Lainnya

Tentunya kondisi yang dirasakan oleh masyarakat ini harus secara perlahan bisa keluar dari masa pandemi covid-19. Perekonomian masyarakat sudah harus mulai tumbuh dan bangkit kembali.

” Saya sebagai anggota Legislatif akan berusaha memperjuangkan aspirasi dari masyarakat. Dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Dikatakannya, permasalahan lapangan pekerjaan ini akan pihaknya sampaikan kepada dinas terkait yakni Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi. Mudah-mudahan dinas terkait memiliki program dan upaya untuk mencipatkan lapangan perkerjaan untuk masyarakat.

” Ya kan di Dinas itu ada Balai latihan kerja, kita nanti akan coba dorong masyarakat untuk mengikuti program tersebut,” ungkapnya.

Lalu berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah pusat kata Rionel dirinya akan berkoordinasi dengan dinas sosial. Mengapa permasalahan ini bisa terjadi lingkungan masyarakatnya.

” Saya nanti akan tanyakan, dan data dari masyarakat kita akan berikan kepada dinas agar di akomodir,” ujarnya.

Sementara untuk kegiatan tatap muka kata Politisi Gerindra ini masyarakat untuk bersabar. Pemerintah saat ini sedang merumuskan pembelajaran tatap muka kembali dengan memberikan rasa aman kepada peserta didik.

” Ini kan keputusannya ada di pusat, kita menunggu anjuran dari pemerintah,” pungkasnya. (bal)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *