SCH Wadahi Para Pelaku Musik

PAPARAN: Manager Program Sukabumi Creative Hub Rendy Irlian Kamase saat menyampaikan paparan materi pada kegiatan Beranda musik hari ini. WAHYU/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI – Keberadaan Sukabumi Creative Hub (SCH) menjadi nafas baru bagi para pelaku musik di Kota Sukabumi. Bahkan seni musik ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah sebagai salah satu unggulan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi dengan diwadahi melalui SCH.

Sebagai upaya awal, SCH menggelar diskusi musik bertemakan Beranda musik hari ini yang digelar pada Sabtu (28/9) malam.

Bacaan Lainnya

Pada momen tersebu hadir puluhan orang pelaku musik dari berbagai genre, komunitas musik, dan pemerhati musik di Kota Sukabumi.

“Kami ingin menampung ide dan masukan untuk bangkitnya seni musik di Kota Sukabumi,” ujar Manager Program Sukabumi Creative Hub Rendy Irlian Kamase kepada wartawan, kemarin (29/9).

Diakui Rendy, tentunya banyak saran dan masukan yang cukup baik dalam momen tersebut. Apalagi, pelaku seni musik paling mendominasi jumlahnya di Kota Sukabumi dibandingkan subsektor ekonomi kreatif lainnya. Sehingga sudah sewajarnya seni musik harus ditampilkan sebagai salah satu unggulan di Sukabumi.

“Saat ini industri musik di Sukabumi terus berkembang dan beradaptasi akan perubahan yang terjadi, mulai dari gigs, ekosistemnya, hingga jaringan promosi,” terang dia.

Untuk itu, pihaknya akan terus mengupayakan menggelar program beranda musik hari ini menjadi agenda rutinan. Di mana, program tersebut menjadi ruang bertemu dan berbagi yang dikemas dalam serial diskusi publik tentang ide, cerita, atau isu terkini di berbagai sub-sektor industri kreatif.

“Mimpi besar kami bisa membangun ekosistem positif di kota ini. Sehingga ke depan SCH akan terus mengupayakan model diskusi semacam itu,” tambahnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, pembangunan ekonomi kreatif dimasukkan dalam visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi yakni Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera (Renyah). Pengertian religius yakni pemda memberikan perlindungan pada semua pemangku agama.

Sementara kata Nyaman ungkap dia, kehadiran pemda memberikan kenyamanan kepada seluruh warga dan sejahtera merupakan tujuan akhir dari pembangunan.
Selain itu dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)

Dari visi dan misi ini ungkap Fahmi, muncul misi kedua yakni mengumpulkan ekonomi kreatif sebagai bagian tidak terpisahkan dari pemkot. Ekonomi kreatif bukan program pendukung, akan tetapi program prioritas dan itulah sebabnya masuk visi dan misi. (why/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *