SUKABUMI, RADAR SUKABUMI – PMI Kota Sukabumi siap menyambut dijadikannya sebagai lokasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Palang Merah Indonesia (PMI). Hal tersebut diungkapkan Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo saat kegiatan visitasi oleh Tim verifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PMI di Markas PMI Kota Sukabumi, Kamis (23).
“Ini sebagai bentuk komitmen kita untuk terus mendukung program PMI pusat dengan dibentuknya lembaga Sertifikasi Profesi PMI dalam upaya mendorong sumber daya manusia yang kompeten dalam berbagai bidang layanan kemanusiaan kedepannya,” ungkap Suranto.
Lebih jauh ia menjelaskan, kesiapan dijadikannya TUK ini di antaranya dengan tersedianya SDM tersertifikasi kompetensi, asesor, sarana kantor yang refresentatif yang akan menjalankan fungsi dan tugasnya dalam kerangka sertifikasi kompetensi baik untuk internal PMI maupun sumber daya lainnya dari mitra dan stakeholder terkait.
“Saya ucapkan terimakasih kepada PMI Pusat khususnya untuk lembaga sertifikasi Profesi (LSP) PMI yang telah mempercayai kami di daerah untuk menjalankan tugas dan amanah ini,” ujar Suranto.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat PMI Pusat yang juga Ketua Komite Skema LSP PMI Arifin Muh Hadi mengatakan, saat ini Tim LSP PMI terus mendukung dan merekomendasikan PMI dibeberapa daerah untuk dijadikan bagian dari tempat uji kompetensi (TUK), seperti halnya PMI Kota Sukabumi saat ini.
Dia mengatakan, TUK LSP PMI Kota Sukabumi telah memenuhi persyaratan untuk mengampu 39 Skema Sertifikasi Okupasi terkait dengan Tanggap Darurat Bencana, Pengurangan Risiko Bencana, Kesehatan, serta Pendidikan dan Pelatihan.
Lebih jauh mengatakan, sebagai wilayah pilot program dengan adanya retrofitting Rumah aman gempa, TUK LSP PMI Kota Sukabumi kita dorong untuk pengembangan skema sertifikasi pembangunan rumah aman gempa berbasis masyarakat,” katanya
“Selain itu PMI Kota Sukabumi selama pandemi covid menunjukkan kinerja yang membanggakan dalam penanganan covid. Sehingga kedepannya kita bisa arahkan untuk pengembangan skema survailans berbasis masyarakat (SBM),” pungkas Arifin. (izo)
