Ia menjelaskan kembali, dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, pihaknya mencatat sudah sekitar 4.146 orang yang membuat kartu kuning di kantor Dinas Tenaga Kerja. “Dari setiap 100 pembuat kartu kuning tersebut diperkirakan hanya 20 persen saja yang laporan ke Disnaker (bahwa mereka sudah diterima bekerja di sejumlah perusahaan), “bebernya.
Aep berharap agar pencari kerja tersebut dapat diterima di perusahaan-perusahaan yang diminati. “Saya juga berharap perekonomian di Sukabumi juga bisa lebih baik lagi,”tuturnya seraya berharap.
Sementara itu, sebelumnya pernah diberitakan sekitar 50 persen para pencaker di Kota Sukabumi lebih memilih industri besar atau pabrik.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Sukabumi, Iyan Damayanti mengungkapkan, walaupun perkembangan dunia usaha, perhotelan yang yang lainnya di Kota Sukabumi, namun kesempatan kerja yang dibutuhkan berbagai sektor jasa itu harus memiliki keahlian khusus.
“Untuk kesempatan kerja yang tidak terlalu mementingkan kemampuan khusus, seluruh sektor usaha di Kota Sukabumi hingga kini tetap memprioritaskan pekerja lokal,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
