CIKOLE– Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi sangat mengapresiasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumisi) Kota Sukabumi yang telah mengadakan kegiatan Deklarasi Komitmen Non Diskriminasi HIV/ Aids dan pelatihan Peer Conselor Sebaya. Sebab, kegiatan penanganan HIV/ Aids tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semeta tapi perlu dukungan dari elemen lainnya.
” Keberadaan Sarbumisi ini sangat kami apresiasi. Karena tidak dipungkiri penanganan kasus HIV/ Aids menjadi prioritas dan butuh dukungan dari masyarakat salah satunya, Sarbumsi,” ujar Fahmi usai membuka acara Sarbumisi di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Senin (29/11).
Sementara itu, untuk Kasus HIV AIDS di Kota Sukabumi setiap tahunya alami penurunan. Bahkan tahun di tahun 2021 penemuan kasus baru yang terinfeksi berjumlah 123. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen warga di luar Kota Sukabumi.
“Iya, kasus Hiv Aids di Kota Sukabumi terus menunjukan penurunan setiap tahunnya. Sedangkan jumlah 123 itu terhitung dari Januari hingga Oktober 2021,”terangnya.
Fahmi juga mentargetkan, jika di tahun 2030 diharapkan di Kota Sukabumi zero kasus Hiv Aids. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi tentang bahayanya Hiv Aids, serta menginfokan agar masyarakat tidak menjauhi orang yang terkonfirmasi penyakit tersebut.
“Jangan dijauhi kalau ada orang yang terkena Hiv Aids. Tapi jauhi penyakitnya,”ucapnya.
Ketua DPC K- Sarbumusi Kota Sukabumi, Yosep Pujianto mengungkapkan, jika kegiatan tersebut dilakukan selama tiga hari, dan di hari terakhir akan dilakukan kampanye dan melakukan tes ke masyarakat.
“Jadi kegiatan ini kita bekali pelatihan tentang penanganan Hiv Aids,”ujarnya.
Dalam kegiatan ini juga lanjut Yosep, dilakukan deklarasi bersama untuk tidak diskriminasi kepada orang yang terkonfirmasi Hiv Aids.
“Mudah-mudahan yang dilakukan oleh kami ini, setidaknya bisa memperkokoh dan memperkuat semangat penanganan Aids di kota Sukabumi,”pungkasnya. (bal)
