Pemkot Sukabumi Belajar Tanam Kabel di Singapura

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi saat menjelaskan kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate dalam kegiatan Gerakan Menuju 100 Smart City di Balai Sudirman, Jakarta.

CIKOLE – Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Sukabumi mengaku tertarik dengan teknologi penanaman kabel di bawah tanah seperti di Singapura.

Apalagi saat ini Diskominfo diundang pemerintah pusat untuk menimba ilmu di Singapura. “Diskominfo Kota Sukabumi mendapatkan tiket untuk belajar smart city ke NUS (National University of Singapore), rencanya April tahun depan” ujar Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Sukabumi, Dani Kurnia Rahmandani, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Dengan teknologi tersebut keadaan kota tampak lebih indah karena tidak ada bentangan kabel di atas tanah. Semua kabel, baik kabel listrik maupun telepon tertata dengan rapih di bawah permukaan tanah sehingga tidak mengganggu estetika kota.

“Karena itu kami ingin belajar tentang manajemen dan penataan kabel di bawah tanah di Singapura,”katanya.

Di Kota Sukabumi seperti umumnya di Indonesia, penanaman kabel di bawah tanah dilakukan secara terpisah oleh PT PLN dan PT Telkom. Ditambah lagi urusan penggalian tanah untuk penanaman pipa air bersih oleh Perumda Air Minum.

Di Singapura, urusan penanaman kabel dan pipa air bersih datangani oleh satu lembaga. “Kami akan mempelajari hal itu secara khusus. Secara umum kami akan mempelajari implementasi IT yang telah diterapkan di Singapura.

Kegiatan di Singapura sangat padat yang diisi dengan diskusi, workshop, dan kunjungan ke berbagai fasilitas smart city, ”tambahnya.

Sebelumnya Pada kegiatan smart city expo di Jakarta, Diskominfo pada stand yang disediakan panitia menampilkan implementasi smart government dengan inovasi andalan Aplikasi Super (Sukabumi Participated Responder).

Aplikasi ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat sebagai media untuk menyampaikan kritik dan memperoleh pelayanan.

“Aplikasi Super menunjukkan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat dengan merespon langsung keluhan atau laporan dari masyarakat. Kehadiran aplikasi ini sejalan dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan pemangkasan birokrasi agar penyampaian laporan dan pelayanan tidak berbelit-belit,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *