CIKOLE— Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi belum mendapat informasi terkait pengelolaan parkir di Pasar Pelita.
Hal itu lantaran parkiran Pasar Modern Pelita hingga saat ini masih dikerjakan, mulai dari akses masuk hingga keluarnya.
“Ya, terkait dari pengelolaan parkir di pasar pelita itu, untuk sementara ini informasi pengelolaan belum kami terima.
Karena kelihatannya kan masih berbenah dari akses masuk dan keluarnya. Masih-masih dibenahi oleh pihak Pasar Pelita.
Kemungkinan juga penggunaan penerapan retribusi parkir di dalam pasar pelita belum bisa diterapkan,” kata Kepala UPT Parkir Dishub Kota Sukabumi, Rudi Hartono, kepada Radar Sukabumi, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (24/3).
Lanjut Rudi, saat ini pihaknya masih menunggu tindak lanjut penertiban pedang kaki lima oleh Pemerintah Daerah.
Setelah semua itu selesai, pihaknya baru akan melakukan pemetaan parkir, salah satunya di Jalan Perniagaan. Karena Jalan Perniagaan tersebut, sekarang ini sudah terbuka lebar dan bisa dipergunakan untuk parkir.
“Kemudian untuk di Jalan Harun Kabir yang kini parkirannya semakin tertata karena memang sudah tidak ada PKL di sana, kalau dilihat dari kondisi yang sekarang ini, setelah penertiban PKL,” ujarnya.
Terkait adanya parkir liar di beberapa ruas jalan, pihaknya akan bekerja sama dengan Bidang Pengendalian dan Oprasional (Dalops ) Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Sukabumi.
Di mana petugas akan setiap hari memantau lokasi parkir liar tersebut. “Terutama Ahmad Yani, karena Ahmad Yani ini kondisi jalannya semakin sempit.
Jadi ketika ada parkir yang di sebelah selatan itu juga menjadi hambatan,” terangnya.
Masih kata Rudi, parkir liar dan PKL merupakan permasalahan yang harus segera dibereskan, sebab keberadaan keduanya akan berpengaruh pada kelncaran lalulintas.
“Alhamdulillah untuk di Ahmad Yani kita tertibkan setiap hari. Petugas juga disiagakan di lokasi tersebut.
Karena kalau tidak di siagakan, pasti ada parkir liar yang berparkir di situ. Jadi kalau kita tidak siapkan petugas di situ, pasti akan terjadi kemacetan,” pungkasnya. (cr1/t)
