Bapokting Kota Sukabumi Jelang Lebaran Aman

Kepala Dinas Ketahan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan bersama unsur DKP3 lainnya saat memantau ketersedian pangan.

SUKABUMI – Dinas Koperasi Perdagangan UMKM dan Perindustrian (Diskoperindagin) Kota Sukabumi memastikan kebutuhan pokok untuk Perayaan Hari Raya Idulfitri 1441 h aman.

Plt Kadis Diskoperindagin Kota Sukabumi, Didi Syarifudin menjelaskan, hasil monitoring di sejumlah pasar tradisional Kota Sukabumi, sejumlah bahan pangan seperti, beras, minyak, gula, daging dan ayam potong stoknya masih cukup.

Bacaan Lainnya

“Untuk bahan pokok dan penting Idul Fitri 2020 relatif aman, baik harga, ketersediaan maupun pendistribusiannya,” jelas Didin saat ditemui, Selasa (19/5).

Selain sejumlah stok bahan pangan yang aman hingga perayaan Lebaran nanti, beberapa harga yang sempat anjlok juga kini telah mulai berangsur normal.

“Harga ayam potong semula dijual seharga Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram, menjadi sebesar Rp 30 ribu sampai Rp 36 ribu per kilogramnya,” sebutnya.

Namun demikian, lanjut Didin, terdapat juga beberpa bapokting yang mengalami kenaikan harga. Tetapi, kenaikan harga masih tergolong relatif dalam batas kewajaran.

“Kalau kenaikan pasti ada, fluktuatif lah. Tapi, memang masih dalam batasan wajar artinya tidak terlalu tinggi,” sebutnya.

Didin memastikan, pihanya bakal terus melakukan monitoring di semua pasar tradisional dan pasar modern di Kota Sukabumi untuk memastikan kestabilan pasar.

“Kami terus pantau setiap harinya, monitoring harga, ketersediaan hingga pendistribusiannya,” tukasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Ketahan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan mengungkapkan hal yang sama. Ia bersama petugas DKP3 lainnya melakukan pemantauan langsung kebutuhan pokok di sejumlah pasar tardisional dan pasar modern.

“Hasilnya mencukupi, bahkan sampai bulan Juli mendatang masih aman,” terang Andri kepada Radar Sukabumi.

Diakui dia, untuk ketersediaan beras pun terbilang masih mencukupi, di mana ada sekitar 176 ton perharinya.

“Alhamdulillah untuk beras juga kita masih aman,” imbuhnya. Kendati demikian, pihaknya pun kini terus melakukan pemantauan hingga akhir lebaran nanti.

Apalagi, adanya kasus peredaran penjualan daging sapi dicampur dengan daging babi. “Makanya kita lebih inten lagi dalam pengawasan kelapangan,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *