Pemerintah Kota Sukabumi Berhasil Entaskan 50 Hektare Kawasan Kumuh

Frendy Yuwono
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan pada Bappeda Kota Sukabumi, Frendy Yuwono

SUKABUMI– Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, mencatat pengetasan kawasan kumuh selama 2023 mencapai 50 hektare.

Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan pada Bappeda Kota Sukabumi, Frendy Yuwono menjelaskan, keberhasulan pengetasan kawasan kumuh ini berkat adanya kolaborasi dan optimalisasi program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW), dana kelurahan dan bantuan lain dari provinsi hingga pusat.

Bacaan Lainnya

“Kami mendapatkan bantuan provinsi di kawasan kumuh Kelurahan Citamiang. Ada juga bantuan dari pusat masih ada terkait kawasan kumuh di Cipelang. Jadi secara overall nilai pengurangan kawasan kumuh selama 2023 cukup tinggi mencapai 50 hektare,” kata Fredy kepada wartawan, Kamis (25/1).

Lanjut Fredy, pada tahun 2024 ini Pemkot Sukabumi mendapatkan bantuan terkat kawasan kumuh tematik di Kelurahan Sukakarya. Penanganan kawasan kumuh tematik ini, yakni dengan mengkolaborasikan konsep penanganan kawasan kumuh dengan penataan kawasan berbasis tematik.

“Secara kebetulan, di Kelurahan Sukakarya ada potensi budaya wayang sukuraga yang berada di kawasan kumuh. Maka kami kolaborasikan sekaligus untuk menata wisata budaya dalam hal budaya wayang sukuraga itu. Seperti membangun gedung pertunjukkan, jalan dan penanda yang lebih menghidupkan suasana,” tambahnya.

Tak hanya itu, Pemkot Sukabumi mendapatkan bantuan kompetitif yang dilakukan dengan konsep pemanfaatan sungai untuk sarana air bersih dan sumber energi alternatif.

“Nantinya, energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk saluran air bersih. Setelah itu digunakan sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Bantuan kompetitif itu adalah konsep baru dari provinsi,” cetusnya.

Ia menambahkan, pada 2023 lalu Bappeda mengajukan sebanyak lima proposal. Dari lima proposal itu, diterima empat proposal sampai tahap akhir. “Keluar pengumuman dari empat proposal itu, alhamdulillah dua diantaranya dapat predikat usulan terbaik pertama dan ketiga se-Jawa Barat terkait penanggulangan bencana,” pungkasnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *