Pembuatan Paspor Merosot Drastis

DOKUMENTASI: Suasana loket pelayanan pasport di kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Sukabumi.

SUKABUMI– Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua sektor, tidak terkecuali jumlah pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Sukabumi, anjlok drastis selama tahun ini. Terbukti, dari data yang tercatat pada 2019 lalu terdapat 40.475 pemohon sedangkan tahun ini hingga akhir Agustus hanya sebanyak 9.644 pemohon.

Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Sukabumi, Adi Heryadie mengatakan, apabila melihat dari data yang ada pemohon paspor pada tahun ini mengalami penurunan tajam.

Bacaan Lainnya

“Hal ini, terjadi karena adanya pandemi Covid-19. Padahal rahun sebelumnya hingga akhir Agustus saja jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu pemohon paspor, beda dengan tahun ini yang jumlahnya hanya 9,644 pemohon saja. Jelas ini menurun sangat tajam,” kata Adi kepada Radar Sukabumi, Selasa (29/9).

Dimasa pandemi ini, lanjut Adi, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Sukabumi membatasi kuota pembuatan paspor untuk Imigrasi Sukabumi sebanyak 30 paspor perharinya sementara Unit Kerja Imigrasi di Cianjur hanya 20 paspor.

“Meski di masa pandemi pelayanan masih tetap normal dengan menerapkan protokol kesehatan. Hanya saja, dalam pelayanan saat ini ada pembatasan kuota perharinya berdasarkan kemampuan petugas.

Untuk tahun sebelumnya pemohon pembuatan paspor paling banyak 120 orang dan untuk Unit Kerja Imigrasi di Cianjur sebanyak 75. Saat ini paling banyak hanya 30 orang dan 20 pemohon di Unit Kerja Imigrasi Cianjur,” ujarnya.

Menurutnya, pembuatan paspor ini didominasi tujuan melaksanakan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci Mekkah yang kini akhirnya tertunda karena pandemi Covid-19. “Ya terutama untuk ibadah umroh kebanyakan warga membuat paspornya di Imigrasi Sukabumi,” ucapnya.

Pihaknya berharap, pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir sehingga pembuatan paspor dan pelayanan lainnya bisa kembali normal.

“Mudah-mudahan pandemi Covid-19 segera berakhir agar dapat segera normal kembali. Karena masa pandemi ini sangat nerimbas terhadap semua unsur baik perekonomian maupun yang lainnya,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *