Ketua HIPMI, Kota Sukabumi Tidak Terpengaruh Resesi Ekonomi

Nurul Jaman Hadi
Ketua BPC HIPMI Kota Sukabumi, Nurul Jaman Hadi

SUKABUMI – Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Sukabumi, Nurul Jaman Hadi meyakini, Kota Sukabumi tidak akan terdampak resesi ekonomi. Namun sambung dia, saat ini yang harus diperhatikan yakni membedakan antara resesi dan moneter.

Menurut Nurul, jika suatu negara terjadi moneter, dipastikan perekonomianya akan anjlok dan butuh waktu lama untuk bangkit kembali. Sedangkan resesi, hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menstabilkan perekonomian, baik di tingkat pemerintahan pusat ataupun di daerah.

Bacaan Lainnya

“Saya melihat, Kota Sukabumi ini tidak akan separah yang dibayangkan. Hal ini mungkin, karena penduduk di Kota Sukabumi terbilang konsumtif, walalupun belum produktif.

Contoh, teman-teman yang kerjanya di luar, pas weekend justru balik lagi ke Kota untuk menghabiskan uangnya di Kota Sukabumi. Nah, justru itu hal yang bagus,” ujar Nurul Jaman Hadi atau yang akrab disapa haji Aun ini, kepada Radar Sukabumi, Jumat (17/3).

Namun demikian, Aun Kota Sukabumi jangan hanya menjadi kota konsumtif saja, melainkan menjadi kota produktif.

“Lambat laun, tahapan-tahanpan itu akan kita lalaui. Insya Allah Kota Sukabumi di era resesi ekonomi tergolong sangat aman. Bahkan, bisa jauh lebih dari daerah lainya,” pungkasnya.

Seperti dilansir di situs ojk.go.id, resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. (Cr4/t).

Pos terkait