Kelurahan Tipar Kota Sukabumi Dorong Pembangunan Rutilahu

Rutilahu Kelurahan Tipar Kota Sukabumi
Lurah Tipar, Cecep Kuswandi M saat melakukan peninjauan rumah milik Yadi Suryadi (52) warga Jalan Tipar, Kampung Cisarua RT2/4, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Senin (27/5)

CITAMIANG – Pemerintah Kelurahan Tipar, kembali menyambangi keluarga Yadi Suryadi (52) pemilik Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahi) di Jalan Tipar, Kampung Cisarua RT2/4, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi Senin (27/5).

Lurah Tipar, Cecep Kuswandi M menjelaskan, sejauh ini Pemerintah Kelurahan Tipar sudah berupaya mengajukan bantuan perbaikan Rutilahu tersebut. Namun, karena ukuran rumahnya terlalu besar sehingga tidak bisa diperbaiki semuanya.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah lama mengajukan perbaikan rumah tersebut, tapikan namanya bantuan Rutilahu anggarannya cukup minim paling sebesar Rp20 juta. Sehingga, dengan kondisi luas rumah tersebut tidak bisa semunya diperbaiki,” jelas Cecep kepada Radar Sukabumi, Senin (27/5).

Pada 2021 silam, Cecep menerangkan, Rutilahu tersebut hendak mendapatkan bantuan perbaikan. Tetapi, pihak keluarga menolaknya karena tidak ada untuk swadayanya sehingga bantuan dialihkan untuk pembangunan Rutilahu lainnya. “Sebetulnya 2021 lalu mau ada bantuan, karena pihak keluarga tidak ada swadayanya sehingga harus dialihkan kepada warga lainnya. Karena memang pemilik rumahnya
saat ini tidak bekerja,” terangnya.

Kendati demikian, sambung Cecep, pihak keluarga setiap tiga dan enam bulan sekali mendapatkan bantuan sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Sukabumi. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun sudah menyalurkan terpal untuk menutup pelapon rumah sementara waktu.

“Berbagai bantuan sudah diberikan mulai dari Baznas, BPBD, Dinsos juga sudah turun tangan,” ucapnya.

Cecep menambahkan, bantuan pembangunan Rutilahu tersebut sudah masuk pada anggaran perubahan APBD Kota Sukabumi. “Ya, informasinya sudah masuk pada anggaran perubahan nanti. Tapi sekali lagi dari bantuan tersebut tidak bisa memperbaiki bangunan rumah semuanya karena anggarannya terbatas,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Sukabumi, nempaknya belum merata. Ironisnya lagi, tidak jauh dari pusat kota masih ada rumah yang jauh dari kata layak.

Misalnyan saja, rumah milik Yadi Suryadi (52) warga Jalan Tipar, Kampung Cisarua RT2/4, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang.

Kondisi dalam rumah seluas 60 meter persegi itu, sungguh memprihatinkan. Pasalnya, selain kondisinya terlihat kumuh juga pelapon rumah nyaris ambruk. Tak ayal, setiap turun hujan dengan intensitas tinggi kerap menghantui pemilik rumah.

“Saya hidup berdua dengan ibu saya yang sudah lanjut usia (Lansia). Keseharian saya hanya pengangguran, tidak bekerja karena kondisi kurang bisa melihat. Di tambah saya harus mengurus ibu yang sudah berusia 90 tahun,” ungkap Yadin kepada wartawan, Jumat (24/5).

Karena tidak bekerja, lanjut Yadi, maka keluarga mengalami kesulitan perekonomian termasuk untuk melakukan renovasi rumah.

“Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk biaya keseharian saja kami mengalami kesulitan,” ucapnya.

Yadi tak menyangkal, jika setiap turun hujan kerap terjadi banjir karena kondisi atap rumah sudah lapuk hingga nyaris ambruk. “Ya, kalau turun hujan sering terjadi banjir. Selain itu, saya pun khawatir atap rumah ambruk. Tapi mau bagaimana, untuk kondisi saat ini sepertinya tidak bisa melakukan perbaikan rumah. Jadi hanya bisa bertahan di sini aja,” timpalnya.

Sebab itu, Yadi berharap, adanya uluran bantuan perbaikan rumah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Semoga dapat bantuan dari pemerintah untuk melakukan perbaikan rumah kami.

Karena jujur kami was-was dengan kondisi rumah seperti ini,” harapnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *