HKTI Minta Pemkot Atasi Kekeringan

CIKOLE, RADARSUKABUMI.com – Ketua Kelompok Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kota Sukabumi Bagus Pekik meminta, Pemerintah daerah agar bisa mengatasi ketersedian air di musim kemarau ini. Terutama yang menimpa lahan pesawahan dimusim kemarau ini. “Musim kemarau belum sampai puncaknya, ini baru beberepa bulan saja. Untuk itu saya minta ke pemda untuk bisa mengatasi kebutuhan air bagi para petani,”ujarnya.

Bagus mengungkapkan, untuk level Sukabumi dengan curah hujan yang sangat tinggi, dimusim kemarau tidak memiliki air. Padahal, disaat musim penghujan pemda seharusnya mampu menmapung air tersebut untuk keperluan di musim kemarau ini.”Ya, bikinlah waduk, bendungan atau danau-danau kecil untuk menampug air hujan yang nantinya bisa digunakan saat musim kemarau,”katanya.

Bacaan Lainnya

Lanjut Bagus, bisa memanfaatkan sungai-sungai yang ada di Kota Sukabumi. Seperti Cimandiri atau Cipelang yang bisa dimanfaatkan untuk mengairi area pesawahan ataupun kebutuhan lainya.”Kedua sungai itu masih ada airnya walaupun saat ini sedang musim kemarau, “tambahnya.

Selain itu Bagus juga menyayangkan saluran irigasi di Kota Sukabumi tergolong tidak dirawat dengan baik, sehingga tidak sedikit lahan pertanian di Kota Sukabumi kesulitan untuk mendapatkan air.”Dari bebebrapa program dari pemerintah pusat bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki irigasi yang rusak. Jangan hanya program itu larinya ke pembuatan jalan gang atau infrastruktur lainya yang nota bene jadi langgana setiap tahun. Coba sekali-kali masalah irigasi menjadi prioritas,”tandasnya.

Bagus menambahkan, mungkin maslah pertanian bukan menjadi skala prioritas, karena pemda masih berkutat di seputar Pasar Pelita dan PKL. Sehingga kata Bagus, petani dianggap bisa survive dengan keadaan apapun. Padahal dimusim kemarau ini petani hanya minta air.”Dimsim kemarau ini petani tidak minta macam-macam, mereka hanya minta air,”ucapnya.

Untuk itu kata Bagus, pekerjaan rumah (PR) pemda kedepan, yakni harus bisa memperbaiki jaringan irigasi, buat penampungan air untuk menghadapai musim kemarau, serta bagaimana membuat pertanian menjadi satu usaha yang menarik bagi generasi muda kedepanya.”Di HKTI rata-rata umurnya 55 tahu keatas, makanya butuh generasi petani muda,”pungkasnya.

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *