Ali berharap, pemerintah bisa segera turun tangan untuk mengatasi hal tersebut, sehingga para produsen tahu dan tempe bisa terus menjalankan usahanya.
“Kami juga punya karyawan yang harus digaji, kalau sampai berhenti gara-gara tidak produksi, kasian mereka,” harapnya.
Ditambahkan Ali, jika harga kedelai tidak turun, rencananya pada pertengahan bulan nanti bakal ada mogok masal produksi tahu dan tempe se-Jawa Barat. Hal itu ia terima dari para paguyuban pengusaha tahu dan tempe se-Jawa Barat. “Baru rencana sih, kalau tidak salah sekitar tanggal 17 samapi 19 Oktober,” pungkasnya. (cr3/t)